TRIBUNJATIM.COM - Kecelakaan maut yang terjadi di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu (20/5/2018) membuat heboh publik.
Diketahui, satu unit truk tronton mengalami kecelakaan dengan menabrak beberapa rumah yang berada di pinggir jalan.
Diinformasikan TribunJateng Senin (21/5/2018) pukul 11.26 WIB, kecelakaan tersebut menewaskan 12 orang.
Hal ini disampaikan oleh Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Bakharuddin.
Baca: Ngeri, Detik-detik Kecelakaan Maut di Bumiayu Brebes Terekam CCTV, Rem Blong dan Hantam Sepeda Motor
"Saat ini, korban tewas jadi 12 orang. 11 meninggal di lokasi kecelakaan dan satu orang di rumah sakit," kata Bakharuddin saat olah TKP, dikutip dari TribunJateng.
Ia menambahkan, ada dua orang luka berat dan tujuh orang luka ringan.
Daftar korban meninggal akibat kecelakaan di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes:
1. Amaliyah Dwi Cahyani binti Sakrib (20) mahasiswi dk Karangbawang, Pakujati, Paguyangan, Brebes.
2. M Hanif Amrullah bin Wiyono (27) guru dk Talok Dukuhturi Bumiayu, Brebes.
3. Yuli Pujiati Ningrum binti Bambang Toro (31), ibu RT Pendawa Kalierang Bumiayu, Brebes.
4. Nada Salsabila Alda binti Saefudin (10), pelajar Bumiayu, Brebes.
5. Rizal (31).
6. Saekhun (60) pegawai swasta tipar Paguyangan, Brebes.
7. Rohmat (60), pegawai swasta Desa Jatisawit, Bumiayu, Brebes.
8. Wahidin bin Juri (27), pegawai swasta Karangpari, Bantarkawung, Brebes.
9. Roni (48) dari Blok Trisari Dusun Majasari Kec Ligung, Majalengka.
10. M.Faozan bin Masturo (45) pegawai swasta Dukuhturi, Bumiayu, Brebes.
11. Wili Eka Saputra (21) pegawai swasta wanatirta, Paguyangan, Brebes.
12. Isna Evinka H, Kalisalak, Jatisawit, Bumiayu, Brebes.
Baca: BTS hingga Ed Sheeran, Intip Daftar Lengkap Pemenang Billboard Music Awards 2018
Awalnya, penyebab kecelakaan yang melibatkan truk bernomor polisi H 1996 CZ itu diduga karena rem blong.
Truk tersebut melaju dari arah Purwokerto menuju Jakarta.
"Saat kendaraan melintas di flyover Kretek, masih dalam kondisi normal. Saat melintas di Desa Jatisawit atau dalam kota (Bumiayu), truk diduga mengalami rem blong," ungkap Kanit Laka Polres Brebes, Iptu Budi Supartoyo.
Hasil Olah TKP Kecelakaan Maut di Bumiayu
Polisi melakukan olah TKP kecelakaan truk yang menewaskan 12 orang di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Senin (21/5/2018).
Baca: Seakan Pamit, Adara Taista-Mantu Hatta Rajasa Ucapkan Kalimat ini untuk Suaminya sebelum Tutup Usia
Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng melakukan olah TKP dari titik awal di mana truk menabrak kendaraan lain hingga posisi terakhir truk oleng dan terjungkal.
Polisi belum bisa memberikan simpulan hasil analisis.
Hanya saja, dalam pemeriksaan sementara, ada beberapa fakta yang bisa diungkapkan.
Dirangkum dari TribunJateng, berikut diantaranya:
1. Rem truk berfungsi dengan baik
Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Bakharuddin, saat di lokasi menuturkan truk tersebut tidak mengalami malfungsi rem.
Baca: AC Milan Vs Fiorentina, Bungkam La Viola 1-5, I Rossoneri Mantap Bertengger di Posisi Enam Klasemen
"Berdasarkan pemeriksaan dan hasil identifikasi, rem berfungsi dengan baik," kata Bakharuddin.
2. Kecepatan truk bertambah karena jalan menurun
Bakharuddin menjelaskan ada beberapa faktor penyebab kecelakaan tersebut.
Pertama, jalan turunan panjang namun landai yang membuat kecepatan truk terus bertambah.
"Setelah melewati turunan flyover Kretek sepanjang 480 meter, kemudian truk melewati turunan lagi sepanjang dua kilometer dengan kecepatan 60- 70 kilometer per jam," jelasnya.
Baca: Jadi MC Lamarannya, Sosok ini Bongkar Sifat Adara Taista, Tulis Doa Terbang Tinggi Getarkan Langit
Saat di turunan tersebut kemungkinan truk terus melaju.
3. Rem tangan tidak berfungsi saat truk berusaha dikendalikan
Bakharuddin menuturkan, sopir truk berusaha mengerem tapi kesulitan.
Begitu juga saat berusaha memindahkan gigi tidak berhasil.
Rem tangan pun tidak berfungsi.
4. Beban truk berlebihan
"Beban truk yang banyak dan melaju di turunan menjadikan truk terus melaju tak terkendali," kata Bakharuddin.
Besar tonase yang diizinkan, kata dia, sebesar 20 ton.
Baca: Kisah Mantan Murid Aman Abdurrahman, Perjuangan Lepas Cengkeraman Ideologi ‘Halalkan Darah Aparat’
Namun truk membawa beban gula pasir sebesar 38 ton.
Artinya ada kelebihan beban 18 ton atau 87 persen.
Dirlantas menyatakan truk dengan beban berat seharusnya melintasi jalan lingkar bukan jalan dalam kota saat di persimpangan dari arah selatan atau persimpangan Terminal Lama Bumiayu.
Namun, karena laju truk sudah tidak terkendali, akhirnya sopir mengambil jalan lurus ke arah dalam kota, bukan belok kanan ke arah jalan lingkar.
Baca: Member JBJ Unggah Foto Manis Bersama, Takada Kenta Malah Posting ini, Netizen Beri Komentar Kocak
"Sopir kemungkinan tidak memahami jalan dalam kota ramai, banyak yang ngabuburit, jualan dan lain- lain. Sehingga dia mengambil jalan lurus bukan belok ke arah jalan lingkar," imbuhnya.