TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Petugas Bandara Banyuwangi mengamankan dua anggota DPRD Banyuwangi, Basuki Rahmad dan Nouval Baderi karena bercanda membawa bom, Rabu (23/5/2018).
Dua orang politisi yang diamankan tersebut ternyata pimpinan partai. Mereka adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di partainya masing-masing.
Basuki adalah Ketua DPC Partai Hanura Banyuwangi. Sementara Nouval merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Banyuwangi.
Kapolsek Rogojampi Kabupaten Banyuwangi Kompol Suharyono mengatakan, kasus yang menghebohkan tersebut terjadi saat keduanya akan terbang dengan pesawat Garuda Indonesia ke Jakarta dengan nomor penerbanga GA 265, untuk melakukan Bintek.
"Namun karena kejadian ini, keduanya gagal berangkat," tegasnya.
Tiga Orang Bercadar Masuk Gereja Kristen Indonesia, Lalu Bom Meledak dan Menghancurkan Semua
Presiden Jokowi Pastikan THR dan Gaji 13 PNS 2018 Cair, Ini Rincian Lengkap Jumlah dan Tanggalnya
Menurut Suharyono, setelah bercanda tentang bom sekitar pukul 12.45 WIB, barang-barang bawaan politisi Partai Gerindra dan Partai Hanura tersebut diperiksa. Hasilnya, tidak ditemukan bahan peledak atau apapun, seperti yang diungkapkan mereka.
"Tidak ada barang-barang seperti itu setelah dilakukan pemeriksaan," katanya.
"Ada ucapan bahan peledak atau bom dari keduanya, sehingga harus diamankan dan dilakukan pemeriksaan," kata Kompol Suhariono, Kapolsek Rogojampi Banyuwangi, yang turut hadir dalam pemeriksaan dua anggota dewan tersebut.
Ini Kisah Cinta Buta Siswa SD dan Siswi SMP Tulungagung, Kenalan di Pantai Lalu Pacaran dan Hamil
Diturunkan dari pesawat
Basuki Rahmad, Anggota DPRD Banyuwangi dari Fraksi Hanura yang diamankan karena bercanda bom di Bandara Banyuwangi, sempat menolak untuk diperiksa petugas keamanan bandara.
Petugas akhirnya menurunkan Basuki dari pesawat.
Kejadian ini terjadi sekitar 12.45 WIB, ketika Basuki hendak menumpang pesawat Garuda nomor penerbangan GA 265 dari Banyuwangi menuju Jakarta.
Basuki hendak diperiksa karena melontarkan ucapan bahan peledak, bahkan hingga tiga kali.
Ajak 4 Anaknya yang Bocah Bunuh Diri Bom 3 Gereja, Begini Perilaku Aneh Keluarga Dita dan Puji
Saat di ruang pemeriksaan melalul ujian SCP 2, Basuki dinyatakan clear oleh petugas keamanan.
Namun Basuki lalu menghampiri rekannya, Riefa, yang saat itu kopermya sedang diperiksa petugas pemeriksa.
Secara spontan Basuki mengeluarkn pernyataan bahwa koper ibu Riefa tersebut berisi bahan peledak.
Mendengar perkataan Basuki, petugas pemeriksa bertanya kembali apa isinya.
Ternyata Basuki tetap menjawab bahan peledak bahkan diulang hingga tiga kali.
Petugas lalu kembali bertanya, bahan peledak seperti apa yang dimaksud.
Diajak Ortu Ngebom Polrestabes, Tubuh Bocah 7 Tahun ini Terlempar 3 Meter, Mukjizat Tuhan Datang
Basuki lalu menyatakan itu adalah bom.
Petugas memberitahu bahwa bercanda mengenai bom adalah dilarang.
Situasi sempat menegang karena Basuki emosional pada petugas.
Setelah situasi kondusif petugas mengkoordinasikan petugas keamanan maskapai penerbangan Garuda agar menahan dulu Basuki untuk tetap berada di ruang tunggu.
Tetapi ketika proses boarding, Basuki juga boarding dan sudah duduk diatas bus.
Korban Penipuan Apartemen Sipoa Group Tembus 1.104 Konsumen, Polda Jatim Siap Usut Tuntas Kasusnya
Ketika petugas keamanan airline memintanya keluar dan bus untuk kemudian kembali ke ruang tunggu Basuki menolak, sehingga penumpang tersebut masuk ke dalam kabin pesawat.
"Penumpang tersebut akhirnya diturunkan petugas dari pesawat oleh petugas untuk diperiksa," tegas Kapolsek Rogojampi Banyuwangi Kompol Suhariono. (Surya/Ook)