Sejak lahir, Mary, putri dari Raja Edward III menghabiskan hidupnya untu mempersiapkan pernikahan dan membuat aliansi yang akan memperkuat kekuatan ayahnya.
Saat usianya akan menginjak 16 tahun, dia akan menikah dengan calon suaminya, John yang akan berusia 21 tahun.
Pernikahan mereka diadakan di Woodstock Palace, benteng kekuasaan kerajaan di abad pertengahan.
Gaun pengantin Mary sangat indah dengan dua jenis kain emas, bulu putih ermine dan gaun itu benar-benar membuatnya cantik berkilau.
Surabaya Ulang Tahun ke 725, Ini Daftar Kemajuan Selama Satu Tahun
Mary of Walthman menjadi Duchess of Brittany dan untuk sementara suami barunya mAsih harus berjuang untuk gelarnya agar semuanya berbalik menguntungkan.
Hanya beberapa minggu setelah pernikahannya, Mary menderita penyakit yang digambarkan sebagai penyakit lethargic (lemas).
Dia meninggal saat berusia 16 tahun dan dimakamkan di Abingon.
3. Ines de Castro
Ines de Castro adalah putri dari Pedro Fernandes de Castro yang tangguh dan cucu tidak sah dari Raja Sancho IV dari Kastilia.
Dia menantikan Putri Constanca dari Portugal untuk menikahi Pangeran Pedro, pewaris tahta Portugis pada tahun 1340.
Namun, dengan cepat Pangeran Pedro justru jatuh cinta pada wanita bangsawan itu.
Meskipun Pedro menikah dengan Constanca, dia mengabaikan istrinya yang sah dan memfokuskan perhatiannya pada Ines.
Cover ‘Deen Assalam,’ Penampilan Via Vallen & Sabyan Dibandingkan, Yang Satu Bikin Adem, Lainnya . .
Ketika Constanca meninggal pada tahun 1349, Pedro mencoba membuat Ines menjadi ratu yang sah - mereka sudah memiliki tiga anak bersama - tetapi ayah Pedro tidak setuju.
Dia mengusir Ines dan akhirnya membunuhnya ketika jarak geografis tidak bisa menjauhkan Pedro dari Ines.
Tindakan itu memicu perang saudara antara ayah dan anak dan, ketika yang terakhir mengklaim kemenangan, Pedro menggali makam kekasihnya, membangun makam kerajaan.