Lebaran 2018

Mau Mudik Lewat Lamongan, Inilah Titik Biang Kemacetan yang Harus Diwaspadai

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Jalan Nasional Lamongan-Babat hingga perbatasan Gresik memang tidak ada lagi yang berlubang.

Meski begitu, para pemudik yang akan melewati jalur di wilayah Pantura tersebut saat Mudik Lebaran Idul Fitri harus waspada karena masih ada kendala bagi pengguna jalan saat melintas di jalan nasional.

Kendala yang masih menghantui adalah rawan kemacetan ini.

"Persoalan kondisi jalan memang sudah tidak ada yang lubang. Namun ada beberapa titik rawan kemacetan yang menjadi fokus dari kami, " ungkap Kasatlantas Polres Lamongan, AKP Argya Satria Bhawana kepada Tribunjatim.com, Sabtu (9/6/2018).

Titik rawan kemacetan itu ada perlintasan palang pintu kereta api dan depan Pasar Babat.

Khusus yang di Pasar Babat kemacetan pasti terjadi saat padat kendaraan. Kepadatan kerap terjadi karena jalannya sempit dengan dua jalur.

"Disitulah nantinya akan banyak kendaraan melintas," kata Argya.

Diungkapkan Argya, titik rawan kemacetan yang pertama adala jalur lintasan double track yang ada di Barat dan Timur Lamongan, atau yang biasa dikenal dengan rel KA Barat dan Timur.

Lintasan double track KA pertama adalah lintasan rel KA Timur yang berada di dekat Stadion Surajaya Lamongan sedangkan perlintasan yang kedua adalah perlintasan rel KA Barat yang berada di dekat Terminal Lamongan.

"Perlintasan rel kereta api di dua titik inilah yang menyebabkan antrian, dari dua arah, arah Timur dan Barat," jelasnya.

Selain itu, jalan mulai menyempit menjadi dua ruas ketika masuk dari Barat di jembatan Kaliulo hingga perlintasan double track di depan Kodim 0812

Argya menuturkan, dari antrian kendaraan yang terjadi di perlintasan rel KA ini menyebabkan perlambatan percepatan kendaraan.

Akibatnya kerap terjadi rawan terjadi kemacetan kendaraan. Apalagi volume kendaraan bertambah banyak jumlahnya pada hari- hari mudik.

Untuk mengatasi kemungkinan kemacetan akibat penumpukan kendaraan di 2 perlintasan rel KA ini, pihaknya sudah menyiapkan jalur alternatif dan juga memasang rambu-rambu lalulintas bagi kendaraan bermotor yang akan melintas.

"Untuk dua titik tersebut sudah disiapkan jalur alternatif dan rambu terpasang bagi pengguna kendaraan," katanya.

Yakni melalui jalur pantura dari pertigaan Deket untuk kendaraan yang dari arah Timur. Sementara dari Barat juga bisa melintas ke jalan daendels.

Titik rawan kemacetan di Lamongan lainnya, menurut Argya, adalah seputar Pasar Babat.

Pasalnya, banyaknya pemudik dan juga warga yang parkir di sisi kanan dan kiri jalan depan pasar sehingga menyebabkan kepadatan arus lalin.

Selain itu, kata Argya, di sekitar Pasar Babat juga ada perlintasan kereta api tepatnya di Selatan Pasar Babat di jalan Jombang serta bundaran yang menyebabkan crosssing kendaraan.

Untuk yang di Pasar Babat, langkah yang disekenario dengan melakukan penempatan pos Pasar Babat dan juga menempatkan personel di sepanjang pasar untuk menghindari para pemudik yang parkir di kanan kiri jalan.

Langkah lain untuk menghindari kemacetan di seputar Pasar Babat ini, adalah memasang barbel patah pembatas jalan agar tidak ada crossing kendaraan yg menyebabkan kemacetan.

Pemudik yang lewat Lamongan, agar mentaati peraturan lalu lintas, memperhatikan rambu petunjuk jalan apabila ada pengalihan. "Siapkan kesehatan kendaraan secara maksimal," harapnya. (Surya/Hanif Manshuri)

Berita Terkini