TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Sejak tiga hari ini distribusi elpiji 3 kilogram di sejumlah pangkalan di Lamongan Jawa Timur terhambat.
Akibatnya banyak pangkalan baik dalam kota maupun di desa, termasuk sejumlah pengecer di tingkat toko kelontongan kesulitan memenuhi kebutuhan konsumen.
Para konsumen dari desa bahkan sampai mencoba membawa tabung kosong 3 kilogram ke kota.
Namun mereka juga kesulitan mendapatnya.
"Setelah di pangkalan tidak ada, saya mencoba ke agen malah ditolak," kata Bambang, seorang pegawai pemkab kepada Tribunjatim.com.
Masyarakat ditingkat desa bahkan merasakan kesulitan ini diantaranya, Kalitengah, Glagah, Turi, Laren dan beberapa wilayah lainya.
Baca: Beredar Foto Keponakan Ashanty Berbaju Daster Saat Sarapan, Fotonya dari Samping Ramai Komentar
Masyarakat tidak memahami langkanya elpiji 3 kilogram yang mereka alami sejak tiga hari ini."Mboh katanya pasokan ditambah, tapi kok buktinya langka," kata Ardi warga Kalitengah, Sabtu (30/6/2018).
Bahkan ada yang nekat membawa tabung kosong ke kota untuk mendapatkan elpiji 3 kilogram.
Keluhan masyarakat itu tidak bisa dijadikan, sebab elpiji 3 kilogram juga kosong.
Yang ada hanya tumpukan tabung kosong, seperti pangkalan Yitno di Bantaran Kecamatan Kota Lamonga.
"Dua hari tidak kami tidak mendapat pasokan dari agen," kata Nasir, karyawan pangkalan Yitno.
Padahal kalau pasokan normal, setiap hari mendapat jatah 80 tabung isi.
Beberapakali kali ditanyakan ke agen, alasannya Delivery Order (DO) habis. Menurut Nasir, kondisi seperti di tempatnya bekerja juga dialami pangkalan lainnya.
"Tidak hanya sini tok," ungkap Nasir.
Baca: Begini Komentar Pakde Karwo Soal Peserta Pilkada Jatim yang Terjerat Dugaan Kasus Korupsi
Sementara itu, Ketua DP Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana) Surabaya, Ismed Djauhar dikonfirmasi Sabtu (30/6) siang mengatakan, apa yang terjadi itu karena tingginya permintaan. Utamanya selama Juni hingga Hari Raya Idul Fitri.
"Bukan langka tapi permintaan kebutuhan meningkat," katanya.
Permintaan meningkat itu karena mudik lebaran banyak warga yang pulang kampung.
Jadi, kata Memed, tidak ada pasokan pengurangan pasokan. Bahkan perhari pasokan ditambah 100 hingga 200 persen.
Saat ditanya kelangkaan yang terjadi di pangkalan di kota, Memed secara diplomatis meminta masyarakat untuk membeli elpiji 3 kilogram di tempat usahanya.(Surya/Hanif Manshuri)