Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sunblock memiliki fungsi melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung.
Ini karena suhu panas dan sinar matahari terik cukup berbahaya untuk kulit sehingga berpotensi kanker, terlebih di jam-jam tertentu.
Misalnya, saat sinar matahari UVB pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.
Matahari semakin beresiko, bila bayangan tubuh pendek (kurang lebih 45 derajat), sebaliknya jika bayangan tubuh panjang resiko kerusakan kulit semakin kecil.
dr. Marina Rimadhani Sp.KK, ahli kulit Rumah Sakit Adi Husada, Undaan Wetan, Surabaya menjelaskan untuk setiap orang yang mempunyai aktivitas di luar ruangan sebaiknya menggunakan sunblock.
• Kulit Buah Apel Dilapisi Lilin, Simak 4 Cara Sederhana untuk Membersihkannya, Cuma Pakai Bahan Dapur
Penggunaan sunblock ini disesuaikan dengan kondisi kulit dan kebutuhan. Misalnya jenis sublock untuk kulit berjerawat, cenderung oily, atau kombinasi tentu berbeda.
Sesuai kebutuhan artinya, untuk pemilihan Sun Protection Factor (SPF) pun harus diperhatikan.
Misalnya banyak bekerja di luar ruangan atau di dalam ruangan.
"Kalau banyak bekerja di luar ruangan, bisa diperkirakan berapa lama? Karena sunblock ini SPFnya juga macam-macam, ada yang SPF 15, 30, 50, dan seterusnya," terang Rima, Jumat (3/8/2018).
Sementara itu, kata Rima, takaran 1 SPF dapat bertahan 4 menit.
• Kulit Berminyak dan Pori-pori Besar? Pakai Kombinasi Bahan Alami ini untuk Segarkan Wajah
"Jadi katakanlah bekerja di luar ruangan selama 8 jam, berarti butuh pakai sunblock SPF 50," katanya.
Begitu juga sebaliknya bagi para pekerja di dalam ruangan, untuk tidak menggunakan sunblock dengan SPF terlalu tinggi, karena bisa berdampak pada timbulnya jerawat.
Ini karena semakin tinggi SPF pada sunblock semakin pekat pula teksturnya sehingga bisa menutup pori-pori dan memicu jerawat.
Pemakaian sunblock sebaiknnya dilakukan satu menit sebelum kulit terpapar sinar matahari.
dr. Rima menambahkan untuk itu tidak ada produk sunblock dengan lebel paling bagus karena semua tergantung kebutuhan.