TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Siswi kelas 7 MTs Syekh Subakir, Aulia Faradiba, tewas tertabrak truk bermuatan pasir di Jl Raya Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Senin (6/8/2018). Siswi asal Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, itu mengalami kecelakaan saat pulang dari sekolah.
"Korban meninggal di lokasi, kasusnya langsung ditangani Unit Laka Satlantas Polres Blitar Kota," kata Kapolsek Nglegok, AKP Agus Tri S.
Peristiwa kecelakaan itu bermula saat korban pulang sekolah. Korban mengendarai Honda Beat Nopol N 2807 UX dari selatan ke utara.
• Rombongan Siswa dan Guru SMAN 2 Lamongan Kecelakaan di Jalur Tengkorak Pacet-Batu
• Bayi Arza Meninggal Padahal Lahir Sehat, Rumah Sakit Tak Beri Penjelasan Keluarga
Korban mengendarai sepeda motor beriring-iringan dengan sepeda motor teman sekolahnya. Posisi sepeda motor berada di sebelah kanan.
Sesampai di Jl Raya Penataran, terjadi sengolan antara sepeda motor korban dan sepeda motor temannya. Korban terjatuh dari sepeda motor.
Tubuh korban terpental ke sebelah kanan. Dari arah sebaliknya atau dari utara melaju truk bermuatan pasir yang dikemudikan Agung Subagyo, warga Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Truk dengan Nopol 9802 KF itu melaju dengan kecepatan sedang. Tetapi, karena jarak truk dan posisi korban terjatuh terlalu dekat, tabrakan tidak bisa dihindari.
• Inilah Tips Ampuh, Hindarkan Anak dan Perempuan Jadi Sasaran Jambret di Jalanan Surabaya
Roda truk bagian depan sebelah kanan melindas tubuh korban. Korban meninggal di lokasi kejadian.
Kasat Lantas Polres Blitar Kota, AKP Yanto Mulyanto mengatakan polisi sudah melakukan olah TKP di lokasi.
Polisi juga masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi terkait peristiwa kecelakaan itu. Polisi sudah membawa tubuh korban ke RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.
"Informasi di lapangan menyebutkan sepeda motor korban senggolan dengan sepeda motor tak dikenal yang berjalan searah di depannya dari arah selatan ke utara. Korban jatuh ke kanan dan dari arah sebaliknya ada truk bermuatan pasir. Tubuh korban tertabrak truk. Tapi, kami masih menyelidikinya," kata AKP Yanto Mulyanto. (Surya/Sha)
• Menikah di Tanggal Cantik Terancam Batal, Dua Sejoli Asal Lamongan ini Tersandera Sang Kepala Desa