Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tim gabungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang dibentuk oleh Pusat Studi Kebumian, Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS, segera melakukan tugasnya usai mendarat di Lombok, Rabu (8/8/2018) kemarin.
Dua tim yang terdiri dari Tim Teknis dan Tim Tanggap Darurat tersebut langsung melakukan identifikasi kerusakan bangunan di Universitas Mataram (Unram) dan bergegas menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat sekitar.
Di Posko Tanggap Bencana Gempa Lombok yang berada di Unram, tim ITS pun segera bertemu dengan tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta guna membahas penetapan pemimpin dari universitas yang ingin bergabung untuk melakukan identifikasi kondisi wilayah di Lombok.
• Begini Cara Kerja ZIF-8 Karya 3 Mahasiswa ITS untuk Bisa Kurangi Dampak Bahayanya Limbah Tekstil
Dari hasil pertemuan keduanya, ditetapkanlah Unram sebagai pemimpinnya.
"Kami pun melakukan pembagian wilayah, ITS mendapat daerah Ampenan dan Sekarbela, sedangkan UGM di Mataram dan Selaparang," ujar Lalu Muhammad Jaelani, Ketua Tim Tanggap Darurat, melalui rilis yang diterima TribunJatim.com, Kamis (9/8/2018).
Pada hari pertama, Rabu (8/8/2018), Tim ITS baru bisa memeriksa kondisi bangunan di Unram dan melanjutkan pemeriksaan ke wilayah pembagian kecamatan pada hari Kamis (9/8/2018).
Dari pemeriksaan tersebut, didapatkan hasil, beberapa bangunan di Unram mengalami kerusakan struktur sekunder seperti dinding, partisi, atap dan plafon.
• Gempa Susulan Terus Terjang Lombok, Unair Terjunkan 12 Dokter Spesialis dan Sejumlah Perawat
"Kami hanya bisa memberi rekomendasi kepada pihak Unram, sedang pihak pemda belum masuk ke dalam tim, jadi belum bisa menjangkau jauh," jelas dosen Teknik Sipil tersebut.
Di sisi lain, Tim Tanggap Darurat yang dipimpin oleh Lalu Muhammad Jaelani segera menyalurkan bantuan yang sudah terkumpul melalui progam ITS Untuk Bangsa.
Yuk subscribe YouTube Channel TribunJatim.com