TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Empat partai politik pengusung Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019 melakukan pertemuan di Surabaya.
Pertemuan yang dihadiri oleh fungsionaris dari Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, dan PAN ini membahas struktur tim pemenangan di Jatim.
Hadir pada pertemuan ini, Sekretaris DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad, Sekretaris DPD Demokrat Jatim, Renville Antonio, Sekretaris DPW PAN Jatim, A Basuki Babussalam, dan Sekretaris DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan.
Berdasarkan penjelasan Sadad, pertemuan ini menjadi yang kali pertama dilakukan pasca deklarasi sekaligus pendaftaran capres minggu lalu.
Selama 8 bulan ke depan, pihaknya berkomitmen akan selalu bersama-sama untuk menyukseskan pasangan Prabowo dan Sandiaga.
"Pertemuan ini untuk menyamakan beberapa pandangan kemudian mengatur strategi yang kita bangun," katanya, Minggu (12/8/2018) malam.
"Sebab hal ini merupakan perjalanan panjang sehingga kita harus atur ritmenya," jelasnya.
Termasuk, untuk menyiapkan tim pemenangan.
Sadad menegaskan bahwa tim pemenangan akan dibentuk dengan mendasarkan pada instruksi pusat. "Sehingga, kami menindaklanjuti dari instruksi pusat. Untuk saat ini, tim pemenangan di level pusat juga tengah dibentuk," katanya.
Tak hanya di level provinsi, struktur tim pemenangan tersebut juga akan mengakar hingga pengurus di kota/kabupaten hingga cabang.
"Jadi, ini semua sebuah pesan yang ingin kami sampaikan kepada jajaran masing-masing partai bahwa di level provinsi kami telah menyusun beberapa langkah ke depan," kata Sadad yang juga anggota DPRD Jatim ini.
"Di level bawah tentu mereka juga akan melakukan langkah langkah serupa seperti koordinasi di masing-masing wilayah. Harapan kami bisa bergerak serempak," tegas Sadad.
Tak hanya memberikan instruksi ke bawah, pihaknya juga siap menampung berbagai aspirasi maupun masukan dari pengurus di daerah.
"Semua masukan dan isu yang berkembang di bawah akan menjadi bagian dari pertimbangan kami untuk menyusun desain kemenangan yang akan datang," tegas anggota Komisi C DPRD Jatim ini.
"Tujuannya tentu pada muara di 2019 mudah-mudahan pernah terwujud bisa ganti presiden," katanya.
Pihaknya optmistis bahwa proses sosialisasi pasangan yang diusung oleh partainya tak akan berjalan sulit.
Sadad mengatakan bahwa Sandi yang ditunjuk sebagai pasangan Prabowo, dinilai sebagai figur anak muda sekaligus pengusaha yang sukses, santun, dan santri urban.
"Pemilih kita mayoritas juga diwakili oleh sosok seperti Pak sandiaga Uno," tegas Sadad.
Masing-masing pengurus inti partai koalisi ini memang berpeluang untuk menjadi koordinator pemenangan di Jawa Timur.
Di antaranya masing-masing ketua partai di dalam koalisi ini.
Termasuk, Ketua DPD Demokrat Jatim, Soekarwo yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.
Menyikapi potensi ini, Sekretaris DPD Demokrat Jatim Renville Antonio mengatakan, pihaknya akan selalu mengawal garis instruksi partai.
"Sebagai pengurus inti di daerah, kami tentu menjalankan keputusan yang telah diputuskan oleh DPP," kata Renville.
"Tentu, hal ini sebagai kewajiban kami untuk ikut memperjuangkan dan memenangkan Pilpres ini. Semuanya bergerak," tegasnya.
Namun, Renville tak memungkiri bahwa sebagai orang nomor satu di Jawa Timur tugas Pakde Karwo tidaklah ringan.
Sebab, di luar tugas partai, Pakde Karwo harus terus menjaga kestabilan di Jawa Timur.
"Sebagai Gubernur Jawa Timur beliau masih harus menjalankan tugasnya," tegas pria yang juga menjadi anggota DPRD Jatim ini. (Surya/Bob)