Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah KS
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Jenazah Shinta Putri Dina akhirnya bisa dimakamkan di tanah air setelah berhari-hari jadwal kepulangan jenazahnya sempat tak jelas.
Jenazah Shinta pun dimakamkan di Jalan Bandulan Kota Malang pada Jumat (23/8/2018).
Kendati sudah melihat prosesi pemakaman, duka mendalam masih dirasakan Umi Salamah, ibu Shinta.
Apalagi mengingat, putri satu-satunya dalam keluarga tersebut meninggal setelah lima tahun berpisah karena melanjutkan pendidikan di Jerman.
(Nasib Pelatih Timnas U-23 Indonesia Luis Milla Mengambang, PSSI Diminta Tinggalkan Budaya Instan)
(Rumah Warga Tuban Ludes Terbakar saat Ditinggal Lihat Karnaval, Api Berasal dari Tungku Masak)
Namun, Umi Salamah mengaku memiliki cara untuk melupakan kesedihannya setelah Shinta meninggal.
Dosen Universitas Brawijaya ini mengatakan dirinya kini menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan di luar kampus.
"Saya ada kegiatan pengenalan budaya di Kota Malang. Rencananya, dalam waktu dekat, saya dan tim akan mengubah sebuah desa yang dicitrakan buruk menjadi sebuah desa yang bernilai ekonomi," ucap Umi Salamah.
(Hasil Liga Spanyol - Dihadiahi Dua Penalti, Real Madrid Lumpuhkan Girona 4-1)
(Hujan Deras Tak Kunjung Berhenti, MotoGP Inggris Diputuskan Batal)
Selain melakukan pengabdian masyarakat, wanita berusia 54 tahun ini juga aktif menjadi narasumber dalam kegiatan komunitas budaya.
Umi Salamah mengatakan jika dirinya tidak banyak membiarkan agendanya kosong untuk menghindari kesedihan yang berlarut-larut.
"Kalau berinteraksi dengan banyak orang, mungkin itu yang bisa saya lakukan agar tidak sedih," jelasnya.
(Peserta Aksi 2019 Ganti Presiden di Surabaya Sebut Polisi Tak Adil, Begini Kata Polda Jawa Timur)
(Masih Ada Permintaan Rumah Menengah ke Atas di Sidoarjo Meski Pasar Properti Melambat)