Menpan RB Angkat GTT Jadi CPNS Lewat Tes, Koordinator GTT PTT Jatim Resah Pembatasan Usia

Penulis: Nuraini Faiq
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jatim Soekarwo menerima penghargaan dari Menpan RB atas kontribusinya dalam membangun dan menerapkan SAKIP pada Pemprov Jatim dan kabupaten/kota se-Jatim, Senin (3/9/2018).

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin tengah menindaklanjuti usulan dari Kementerian Pendidikan yang berencana mengangkat GTT berkategori K2 menjadi CPNS. Namun pengangkatan itu tetap harus melalui tes. 

"Soal rencana pengangkatan para GTT itu saat ini sedang berproses. Kami tindak lanjuti dan siapkan semua formulasinya," kata Syafruddin, ditemui di Kantor Gubernur Jatim di Jl Pahlawan, Surabaya, Senin (3/9/2018).

Saat ini, ada ratusan ribu GTT dan PTT dengan kategori honorer. Mereka rata-rata mengajar di sekolah negeri atau ber-SK bupati dan wali kota. Ada rencana pengangkatan CPNS bagi khusus pegawai yang sudah mengabdi sejak 2005 itu. 

Namun Menpan RB Syafruddin menegaskan, "Bukan mengangkat tapi mengetes kepada mereka. Kita lihat saja nanti,"

Belum diketahui persis apakah tes yang dimaksud adalah tes di kalangan para GTT yang berkategori K2 atau tes bersamaan dengan rekrutmen CPNS umum waktu dekat ini. Saat didesak, Syafruddin menyagkan bahwa semua tengah berproses. 

Khusus rekrutmen CPNS untuk umum itu, Syafruddin juga mengaku sedang mempersiapkannya. Namun lagi-lagi dia tidak menyebut waktu pelaksanaan dan jadwal yang pasti. Namun yang jelas akan ada pendaftaran CPNS. 

"Semua sedang dipersiapkan langkah dan prosesnya. Termasuk soal kuota juga sedang diatur. Semua provinsi dan kabupaten kota sudah ada kuotanya," tandasnya.

Menpan RB ini hadir di Pemprov Jatim untuk memberikan pengarahan dalam evaluasi SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) dan LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan). Dia memberi apresiasi kepada Jatim dengan nilai delapan lebih.

Koordinator GTT PTT Jatim Eko Mardiono meminta agar Menpan RB memperhatikan nasib mereka yang sudah mengabdi puluhan tahun.

"Kami mendesak kebijakan yang berkeadilan. Tak perlu tes karena kami sudah teruji berpuluh-puluh tahun," kata Eko yang menjadi PTT di SMPN 37 selama 20 tahun lebih.

Eko tetap optimistis bahwa pemerintah memperhatikan nasib para GTT. Jika tidak layak tentu mereka tidak akan mengajar hingga puluhan tahun.

Namun dia bersama rekan-rekan GTT dan PTT se-Jatim resah jika nanti ada pembatasan usia saat pengangkatan. 

Baik pengangkatan melalui tes maupun pengangkatan langsung. "Kalau kami dibatasi usia maksimal 35 tahun, ini sangat berat. Kalau kami tes tentu kami juga akan ngoyo," tambah Eko. 

Saat ini ada sekitar 40.000 GTT PTT honorer di Jatim yang menunggu keputusan Kemenpan terkait kebijakan pengangkatan CPNS. Mereka tersebar di seluruh wilayah Jatim. Di Surabaya sendiri ada sebanyak 2.200.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Anom Surahno, menyampaikan bahwa rekrutmen dan pendaftar CPNS tidak dalam waktu lama lagi. Apalagi beberapa hari ke depan BKD akan dipanggil Kemenpan RB untuk menindaklanjuti pengajuan kuota penerimaan CPNS 2018 ini. 

Halaman
12

Berita Terkini