Kisah Soeharto Bubarkan PKI Pasca Pemberontakan G30S/PKI, Tak Ada di Supersemar

Editor: Pipin Tri Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto. Ketiganya tertawa lebar saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966.

"Dan persyaratan sebelum ambil keputusan, ada koordinasi dengan menteri-menteri Panglima Angkatan. Saat itu rapat di Kostrad, dan semua dikonsep. Setelah jam 1 malem (12 Maret) saya tandatangani, jadi berlaku perintah bubarkan PKI," ujar Soeharto.

Tanggal 12 Maret 1966 pagi, surat tersebut diumumkan.

"Saya ditanya, pak apa nggak keliru itu pembubaran PKI, saya bilang ndak. Di surat perintah ndak ada? ya ndak ada," kata Soeharto sambil tertawa.

Presiden RI ke I Soekarno dan Jenderal Soeharto (Istimewa/Arsip Kompas) ()

Kisah Soekarno dan Lusinan Surat Penting yang Ditulisnya Saat Sakit Menjelang Detik-detik Proklamasi

Beberapa hari kemudian, Soeharto menghadap Soekarno ke Jakarta dan melaporkan kalau ia telah melakukan pembubaran PKI.

Dikutip dari Kompas.com, Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam mengatakan, upaya pembubaran PKI bisa dilihat dari sisi politis dan bukan dari sisi ideologi.

Menurut Asvi, dengan dibubarkannya PKI, berarti upaya pengalihan atau perebutan kekuasaan dari Soekarno akan semakin mudah.

Dinikahi Soekarno saat Hendak Dilamar Pria Lain, Fatmawati Ternyata Tak Hadiri Pemakaman Suaminya

Asvi melihat saat itu Soeharto berusaha untuk memisahkan Soekarno dengan orang-orang terdekat dan para pendukungnya yang setia.

"PKI itu pendukung Soekarno. PKI itu dibubarkan bukan karena ideologinya, tetapi karena partai yang mendukung Soekarno," ujar Asvi, (6/3/2016), dikutip dari TribunBogor.

"Kabarnya anggotanya mencapai 3 juta orang. Artinya, 3 juta pendukung Soekarno itu sudah bubar," katanya. (Ani Susanti/TribunJatim.com)

Berikut videonya:

Berita Terkini