Antara Optimis dan Pesimistis Warga Terhadap PAW Anggota DPRD Kota Malang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rosana Heriyanti, warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen.

TRIBUNJATIM.CO, KLOJEN - Warga Kota Malang berharap Pergantian Antar Waktu (PAW) 40 anggota DPRD Kota Malang akan berdampak baik.

Bagaimana tidak, tercatat 41 anggota DPRD Kota Malang diboyong ke Jakarta karena ditetapkan sebagai tersangka suap.

Warga berpesan agar perwakilan mereka yang baru tidak mengulangi hal yang sama, serta benar-benar bekerja untuk rakyat.

"Kaget jelas (41 anggota dewan jadi tersangka). Apalagi jumlahnya sangat masif," kata Rosana Heriyanti (38), warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen.

(Datangi Pesantren di Mojokerto, Jokowi Klarifikasi Soal Aksinya Gunakan Stuntman di Asian Games 2018)

(KPU Sampang Akui Ada Pemilih Ganda, Tapi Sudah Dicoret)

Staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya itu mengatakan, kejadian itu mempengaruhi minatnya untuk menyumbang suara di pemilihan legislatif tahun depan.

Perbuatan 41 anggota dewan itu dianggap menciderai warga yang memilih mereka.

Tapi, wanita yang akrab disapa Rosa itu tak lantas pesimistis.

"Selama pemerintahannya (nantinya) baik dan bersih, saya sih masih berani untuk percaya atau peduli," tutur dia.

Ocha tak terlalu menaruh harapan pada calon pengganti anggota dewan nanti, tapi ia yakin seharusnya mereka akan belajar dari kejadian yang sudah ada.

(Kantin SMPN 1 Kamal Bangkalan Terbakar)

(PT Shell Indonesia Tantang Mahasiswa ITS Bangun Start Up di Bidang Energi)

"Pasti ingin para wakil yang amanah, bersih, dan punya komitmen tinggi untuk kebaikan warga," ujar dia.

Ia pun punya kiat agar warga Kota Malang tak salah pilih di pemilihan legislatif 2019.

Kata dia, calon pemilih sebaiknya kenal rekam jejak calon yang akan dipilih.

"Semoga semangat warga untuk mengembangkan Malang tidak menurun akibat ulah para anggota dewan tersebut," tuturnya.

Hingga kemarin, nama beberapa tersangka koruptor masih muncul dalam daftar caleg tetap di Komisi Pemilihan Umum Kota Malang. Menurut Rosi, mereka seharusnya malu tahu diri atas perbuatan yang mereka lakukan.

Reporter: Surya/aflahul abidin

(Kantin SMPN 1 Kamal Bangkalan Terbakar)

(KPU Sampang Akui Ada Pemilih Ganda, Tapi Sudah Dicoret)

Tags:

Berita Terkini