Cerita Atlet Paralayang Asal Malang yang Selamat dari Gempa Palu

Penulis: Alfi Syhari Ramadana
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taufiq (bekaus hijau) salah satu atlet paralayang yang selamat dari tragedi gempa dan tsunami Palu tiba di Lanud Abd Saleh dan bertemu dengan keluarganya, Minggu (30/9/2018).

Menjelang magrib,saat suaminya tengah mandi untuk persiapan salat magrib datang gempa kedua dengan kekuatan 7,4 skala richter melanda Palu.

Saat itu, posisi suaminya tak sempat memberikan kabar dan langsung menyelamatkan diri.

"Dia belum sempat mengabari dan langsung keluar mengamankan diri. Dia mengamankan diri sekitar dua atau tiga kimoter dari penginapan ada pondok pesantresn di atas bukit dengan ketinggian sekitar 139 meter.

Baru setelah itu dia mengabari saya bahwa kondisi aman," katanya.

Wenny mengakui sangat bersyukur suaminya diberi keselamatan atas insiden tersebut.

Ia mengakui sempat merasa cemas meskipun sudah mendapat kabar bahwa suaminya selamat.

Sebab, saat itu memang kondisi darurat dan beruntung suaminya berhasil selamat.

"Sangat bersyukur sekali ketika mendapat kabar kalau suami sudah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Tidak masalah walaupun perlengkapan paralayangnya tersapu tsunami. Yang terpenting saat ini suami saya selamat," tukasnya.

Sementara itu, Komandan Lanud Abd Saleh, Malang, Marsekal Pertama (Marsma) TNI, Andi Wijaya menerangkan bahwa ada sekitar 40 korban selamat yang diangkut pesawat Hercules milik TNI.

Dari total 40 korban tersebut diangkut dari Makassar setelah sebelumnya berhasil dievakuasi dari Palu.

"Mereka dievakuasi dari Palu karena mengalami luka-luka. Informasi yang kami dapatkan mereka tidak hanya berasal dari satu lokasi saja," katanya.

Ia menambahkan bahwa sejauh ini ada cukup banyak korban yang ingin keluar dari Palu. Untuk itu, TNI berusaha mewadahi dan membantu para korban agar bisa segera mendapat perawatan bagi yang mengalami luka-luka.

"Kami mewadahi jika memang ada korban yang perlu dievakuasi menggunakan pesawat Hercules ini. Setelah mengangkut pasukan, medis ataupun bantuan, maka kami gunakan untuk mengevakuasi korban ke Makassar," pungkasnya.

Berita Terkini