Ikut Aksi Demo untuk Tuntut Haknya, Guru Honorer di Kediri Terima Ancaman dan Intimidasi

Penulis: Didik Mashudi
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan massa Forum Honorer K2 (FHK2) saat unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Kediri, Senin (1/10/2018).

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Aksi demo ratusan Forum Honorer K2 (FHK2) masih diwarnai ancaman dan intimidasi. Kejadian ini dialami guru honorer di SMPN 1 Ngadiluwih dan SMPN Banyakan, di Kabupaten Kediri.

"Tadi malam guru honorer di SMPN 1 Ngadiluwih dan SMPN Banyakan diintimidasi tidak boleh mengikuti demo. Padahal aksi itu dilakukan untuk menuntut hak," ungkap Susilo Setya Nugroho, Sekjen FHK2 Kabupaten Kediri saat berdialog di Kantor Pemkab Kediri, Senin (1/10/2018).

Susilo menegaskan, anggota FHK2 melakukan demo untuk menuntut hak. Karena guru honorer telah melaksanakan kewajiban berpuluh puluh tahun.

Sedangkan pelaku intimidasi dari kepala sekolah (kasek) berdasarkan instruksi dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri.

"Instruksi dari kepala dinas semua guru K2 dilarang mengikuti aksi demo," jelasnya.

Susilo menyesalkan sikap kasek yang melarang guru honorer K2 ikut unjuk rasa. "Kami meminta jangan ada intimidasi lagi, kalau diintimidasi kami akan datangi ramai-ramai," ungkapnya.

Sedangkan alasan guru membolos juga ditepis Susilo karena guru honorer yang ikut demo telah mengajukan izin. Sedangkan alasan mengganggu pembelajaran telah ada guru piket.

"Kalau kami izin khan ada guru piket," jelasnya.

Selain di dua SMPN, intimidasi dan tekanan juga dialami guru honorer di Kecamatan Ringinrejo. Sehingga guru honorer tidak mau bergabung untuk memperjuangan nasibnya.

"Padahal keberadaan FHK2 untuk memperjuangkan nasib guru honorer," imbuhnya.

Selain guru, juga banyak anggota Satpol PP yang juga berstatus honorer K2. Namun sejauh ini tidak ada anggota Satpol yang bergabung dalam FKH2.

Susilo sendiri yang juga guru SMP selama ini mengaku selalu dicari-cari kesalahannya agar keluar dari sekolah. Padahal telah lama mengabdi sebagai guru honorer K2.

Selaku Sekjen FHK2, Susilo juga menegaskan tuntutannya supaya Pemkab Kediri tidak merekrut CPNS dari jalur umum serta mementingkan tenaga honorer yang diutamakan.

"Kami telah berpengalaman puluhan tahun dan bekerja sejak dulu tanpa putus," ungkapnya.

Sementara Mujahit, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri yang menerima perwakilan FHK2 mengatakan telah menerima masukan dari FHK2 serta bakal menindaklanjuti.

Halaman
12

Berita Terkini