Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah

Ilmuwan Dunia Terkejut Akan Dahsyatnya Kekuatan Tsunami di Sulawesi Tengah, Padahal Gempa 7,4 SR

Penulis: Alga
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa bumi mengguncang Donggala dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

Para peneliti dunia dibuat kaget dengan kekuatan tsunami di Sulawesi Tengah, kok bisa sampai menghancurkan Kota Palu?

TRIBUNJATIM.COM - Bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah ternyata menjadi perhatian dunia.

Banyak media internasional juga turut memberitakan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah ini.

Bahkan pemberitaan mengenai gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah ini menjadi headline utama.

Jembatan Kuning Ponulele yang rubuh akibat tsunami pascagempa bumi (CN 235 Maritime Patrol Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin via Kompas.com)

Ikan Ini Diyakini Warga Filipina Jadi Penanda Datangnya Tsunami, Lihat Wujudnya, Begini Kata Pakar

Liputan bencana di Sulawesi Tengah ini oleh The Guardian diberi judul "Indonesia Tsunami: Dozens Killed in Sulawesi after Powerful Earthquake (Tsunami Indonesia: Puluhan Meninggal Dunia di Sulawesi setelah Gempa Bumi Dahsyat).

Dalam laporannya, media Inggris ini mengutip beberapa pernyataan dari Sutopo Purwo Nugroho.

The Guardian juga memberitakan tentang saluran komunikasi dan listrik yang padam, serta kepanikan masyarakat Sulteng.

Media internasional lainnya juga memberitakan hal serupa, namun dengan judul yang berbeda.

12 Fakta Gempa Donggala-Tsunami Palu, Jenazah di Pantai hingga Karakter Gempa Beda dari Lombok

Seperti BBC yang memberi judul "Indonesia Earthquake: Dozens Dead in Palu" (Gempa di Indonesia: Puluhan Meninggal di Palu).

Portal berita Singapura Channel News Asia juga turut memberitakan gempa dan tsunami Sulawesi Tengah ini.

Singapura Channel News Asia memberi judul "Scores Killed in Indonesia Quake-Tsunami (Puluhan Orang Meninggal dalam Gempa dan Tsunami di Indonesia).

Media Amerika, New York Times, juga hingga kini memberitakan bagaimana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah terjadi.

(Screenshot New York Times)

9 Fakta Ilmiah Gempa Donggala & Tsunami Palu, Akibat Sesar Palu Koro hingga Mental Trauma Korban

Dilansir TribunJatim.com dari New York Times, peneliti Amerika bingung melihat kedahsyatan tsunami yang ada di Sulawesi Tengah hingga menghancurkan Palu.

Menurut mereka, gempa dengan kekuatan magnitudo 7,4 kemungkinan kecil membuat ombak sebesar itu hingga bisa merusak.

"Kami (peneliti) mengira ini (gempa) bisa menyebabkan tsunami, namun tidak sebesar itu," kata seorang ahli geofisika yang menjadi pengajar di Humboldt State University di California, Jason Patton.

Patton menambahkan,"Ketika peristiwa ini terjadi, kami (peneliti) akan lebih menemukan hal-hal yang belum kami amati sebelumnya."

Air laut di Teluk Palu, sudah dilaporkan naik. (ISTIMEWA)

Foto Arie Untung di Jembatan Ponulele Ditanggapi Arie Kriting: Mohon Maaf Nasehatnya Disimpan Dulu

Menurut para peneliti gempa dan tsunami, Sulawesi Tengah merupakan akibat dari fenomena strike-slip.

Yaitu bergesernya lempeng bumi secara horizontal.

Fenomena inipun seharusnya tidak mengakibatkan tsunami sebesar itu.

Kemungkinan lain yaitu tsunami tercipta secara tidak langsung karena faktor lain.

Anak Kecil yang Digendong Mensos Agus Gumiwang Pasca Ditemukan di Got Kini Dapat Kabar Gembira

Guncangan keras saat gempa Donggala mungkin telah menyebabkan longsor bawah laut.

Longsor bawah laut inilah yang kemudian mampu menciptakan gelombang tinggi.

Kejadian tsunami besar seperti itu tidak biasa.

Namun pernah terjadi pada gempa dengan kekuatan 9,64 SR di Alaska pada tahun 1964.

Aksi Warga Palu Ambil Barang Toko Disorot Media Jepang, Begini Penjelasan Mendagri Tjahjo Kumolo

Oleh karena itu, studi tentang dasar laut akan sangat penting untuk memahami peristiwa seperti gempa dan tsunami Sulteng.

"Kami tidak akan tahu apa yang menyebabkannya terjadi, sampai itu (penelitian tentang dasar laut) selesai," jelas Patton.

Batal Nikahi Idham Masse, Shinta Bachir Blak-blakan Ngaku Pernah Diajak Tidur di Apartemen

Kemungkinan adanya lonsor di bawah laut ternyata juga menjadi perkiraan para ahli tsunami di Indonesia.

Beberapa ahli tsunami di Indonesia seperti ahli tsunami Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dikutip oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menjelaskan perkiraan terjadinya tsunami di Palu.

Cerai dan Kini Menduda, Sule Tampak Hangat Makan Sama Rizky Febian, Intip Hidangannya yang Sederhana

Diperkirakan penyebabnya adalah longsoran sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter di bawah permukaan laut.

Sedimen-sedimen itu berasal dari sungai-sungai kemudian bermuara di Teluk Palu dan belum terbentuk kuat.

Sehingga saat gempa terjadi, mengakibatkan longsor di dasar laut dan menimbulkan tsunami di Sulawesi Tengah.

BMKG sendiri menyebut bahwa gempa kemarin diakibatkan oleh sesar Palu Koro.

(Kompas.com)

Gubuk di Pantai Cemara Tuban Jadi Bilik Cinta Muda-mudi, Warga Sebut Pernah Ada yang Kepergok!

Sesar itu memanjang di wilayah Sulawesi Tengah dan sepertiganya menjorok ke lautan.

"Disebabkan oleh sesar Palu Koro yang berada di sekitar Selat Makassar," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/9/2018).

Diminta Netizen Kenakan Hijab, Nia Ramadhani Berikan Jawabannya: Islam Itu Indah Yah

Ahli kegempaan Sulawesi dari ITB, Dina Sarsito mengungkapkan, sebabnya bisa jadi bukan bagian utama dari sesar itu, tetapi sesar sekunder di dekatnya.

"Kejadian beberapa tahun lalu, pola strike slip tapi bukan bersumber dari sesar Palu Koro tetapi dari sumber yang hampir berdekatan. Baru terlihat saat identifikasi lapangan," ucapnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/9/2018) lalu. 

Gempa yang dialami di kawasan Donggala ini menyebabkan adanya sesar yang memiliki mekanisme bergeser.

Dikutip dari Kompas.com, jenis sesar geser ini sebesar apapun magnitudonya biasanya tidak akan memicu tsunami besar, kecuali jika diikuti dengan longsoran yang cukup besar akibat getaran gempanya.

Viral Kisah Janda 2 Anak Kerap Direndahkan Orang Sekitar, hingga Akhirnya Tak Sangka Dinikahi Pria

Mengutip National Geographic, sesar geser punya mekanisme sedikit berbeda dari sesar lainnya.

Gerakan dipicu dari adanya dua lempengan yang berdekatan dan gerakannya mendatar satu sama lain.

Berbeda dengan sesar naik di mana ada salah satu yang bergerak vertikal relatif dengan yang lain.

Marcello, Putra Diah Permatasari yang Jarang Disorot dan Baru Lulus Sekolah Militer, Intip Fotonya!

Ilustrasi sesar geser (smartgeografi.com)

8 Fakta Aldi Novel Adilang 49 Hari Terdampar dan Bertahan Hidup di Laut hingga Ditemukan di Guam

Berita Terkini