Baca tanpa iklan
"Ngerasa sudah tidak sreg itu malam waktu lamaran."
Sebagai perempuan, Shinta Bachir merasa tak dihargai dan dihormati oleh Idham Masse.
"Intinya gini, dalam sebuah hubungan ini kita harus selalu menghargai," jelas Shinta Bachir.
"Orang kalau mau dihargai harus menghargai pengorbanan orang lain."
"Pengen dihormati juga kita menghormati orang itu nggak harus yang tunduk banget."
"Menurut saya pasangan itu, mungkin zaman dulu perempuan yang ditindas, harus nurut semua aturan laki."
"Tapi, menurut saya kalau di zaman sekarang yang sudah modern, pasangan adalah partner."
"Jangan menjadikan yang satu ditindas, gitu lho."
Idham Masse juga disebut sebagai sosok yang suka memarahinya di depan umum hingga membuat Shinta merasa ditindas.
"Di sini kan semua yang ngurus lamaran saya, dari bikin baju," kata Shinta Bachir.
"Mohon maaf banget ya, saya ada saksi-saksi, sampai teman saya yang desainer itu peluk saya, 'yang sabar'."
"Karena apa? Dia nggak suka itu bisa langsung ngomong di depan, 'Saya nggak suka sama baju ini, bisa nggak ini diubah?!'"
"Jadi tidak menghargai saya, saya pulang syuting saya cari tukang jahit yang bisa, teman-teman saya semua saya telponin."
Setelah berusaha sana-sini, teman-teman Shinta tak bisa membantu karena waktu mepet.
"Di situ dia tidak menghargai saya, aku bilang, 'Ini kan waktunya mepet, mohon maaf ya'," terang Shinta.