5 Fakta Soal Anggaran Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018, Tim Prabowo Sebut Terlalu Mewah, Benarkah?

Penulis: Alga
Editor: Adi Sasono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Annual Meetings IMF-Bank Dunia 2018 di Bali, Indonesia

5 fakta soal anggaran Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018 di Bali, Indonesia, benarkah bermewah-mewahan di atas bencana?

TRIBUNJATIM.COM - Pertemuan Tahunan atau Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018 mulai digelar hari ini, Selasa (9/10/2018) dan berakhir pada Minggu (14/10/2018).

Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018 digelar di Nusa Dua, Badung, Bali, Indonesia.

Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018 ini dinilai merupakan yang terbesar selama diselenggarakan di luar AS.

Dua Pesawat dan 400 Bus di Banyuwangi untuk Pengamanan dan Evakuasi IMF-World Bank

Jauh sebelum digelar, Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018 ini sudah menjadi perbincangan berbagai tokoh politik di Indonesia.

Yang menjadi sorotan adalah biaya atau anggaran yang digunakan untuk menggelar Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018.

Bahkan Tim Prabowo, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, mengkritisi besaran anggaran yang dipakai.

Dirangkum TribunJatim.com dari Kompas.com, berikut beberapa fakta mengenai anggaran Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018 yang digelar di Bali:

Di Balik Pro Kontra IMF-WB 2018 Bali, Ini Keuntungan Jadi Tuan Rumah Pertemuan, Bukan Tambah Utang

1. Dikritisi Tim Prabowo

Jumat (5/10/2018) lalu, Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, dan tim mengkritisi perhelatan tersebut.

Secara garis besar, Tim Prabowo menilai, Pertemuan Tahunan memakan biaya sampai Rp 800 M.

Sementara di sisi lain, Indonesia sedang dilanda bencana, terbaru gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, sehingga anggaran sebagai tuan rumah mestinya bisa dialihkan untuk penanganan korban bencana.

Dukung IMF 2018 di Bali, XL Axiata Siapkan Kapasitas Jaringan hingga Area Cakupan Layanan Data

Tim Prabowo juga menganggap Pertemuan Tahunan sebagai ajang untuk bermewah-mewah, dan tidak menampakkan empati terhadap masyarakat terdampak bencana.

Pandangan itu semakin didukung penilaian sejumlah kalangan, bahwa IMF mempersulit Indonesia kala krisis 1997-1998, dengan meminjamkan uang untuk keluar dari krisis.

Prabowo yang mengaku didukung oleh ahli di bidang ekonomi dalam timnya, juga memprediksi ekonomi Indonesia semakin memburuk dengan kenaikan harga barang yang memberatkan masyarakat.

Oleh karena itu, penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia dinilai tidak patut.

Sambut Acara IMF dan Bank Dunia, Sri Mulyani Borong Keripik Eceng Gondok dan Kaos Guyonan Banyuwangi

Bahkan, mereka menyatakan tidak akan mengirim perwakilannya ikut acara tersebut.

Sementara anggota Tim Ekonomi pasangan Prabowo-Sandiaga, Rizal Ramli, menilai biaya penyelenggaraan pertemuan tersebut sangat besar.

Menurut Rizal, seharusnya pemerintah dapat menghemat biaya penyelenggaraan pertemuan sebagai bentuk keprihatinan atas bencana yang melanda Lombok, Palu, dan Donggala.

"Kami sedih sekali, kok dalam suasana keprihatinan, bencana di Donggala, Palu, Lombok, kok semangat kemewahannya ini luar biasa," ujar Rizal kepada Kompas.com.

Siapkan Paket Khusus, Banyuwangi Incar 2 Ribu Wisman Delegasi Pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali

2. Anggaran terpakai Rp 566,9 M

Sejak berbulan-bulan silam, pemerintah telah aktif menjelaskan perihal Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia dari segala aspek.

Mengenai anggaran, Ketua Panitia Nasional Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018 yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut telah menggunakan Rp 566,9 M.

Hal ini sekaligus membantah pernyataan Tim Prabowo yang menyebut anggaran yang dikeluarkan Rp 800-an M.

Tiga ‎Destinasi Wisata Banyuwangi Direkomendasikan ke Pertemuan IMF dan Bank Dunia

Sebelumnya, pemerintah bersama DPR RI memang menetapkan plafon anggaran untuk Pertemuan Tahunan Rp 855,5 M.

Namun yang terpakai hanya Rp 566,9 M.

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono, pada Agustus 2018 lalu menjelaskan, anggaran pelaksanaan Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018 dibahas intensif oleh Pemerintah bersama DPR RI secara multiyears.

Besaran anggaran saat disepakati adalah Rp 45,4 M pada 2017 dan Rp 810,1 M pada 2018, sehingga total yang dialokasikan Rp 855,5 M.

Fadli Zon Setujui Pernyataan Ekonom AS Steve Hanke yang Sebut Alasan Jokowi Omong Kosong Soal Rupiah

Staf Khusus Presiden, Adita Irawati juga menegaskan, pemerintah sudah melakukan penghematan dalam pembiayaan.

"Yang patut diketahui, pemerintah sudah melakukan efisiensi di berbagai sektor (penyelenggaraan acara) sehingga biayanya bisa ditekan."

"Penghematannya itu mencapai sekitar 30 hingga 40 persen," ujar Adita, dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com, Sabtu (6/10/2018).

Di Balik Perjuangan Atlet Asian Para Games, Viral Foto Selebgram Lihat Venue: Sedih, Minim Support

3. Lebih Murah Ketimbang Singapura dan Peru

Apakah biaya pelaksanaan Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018 terhitung besar dan bermewah-mewah?

Susiwijono kala itu mengungkapkan, tuan rumah Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018 sebelumnya, yakni Singapura (2006) dan Lima, Peru (2009, 2012, dan 2015), rata-rata anggarannya Rp 1,1 triliun sampai 1,5 triliun.

Jauh lebih besar dibandingkan anggaran yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Surga di Bumi Bagi Paul Walker adalah Rumahnya yang Ada di Indonesia, Dimanakah Itu?

Meski anggarannya tidak sebesar tuan rumah sebelum-sebelumnya, persiapan Indonesia sebagai tuan rumah dipuji para petinggi di IMF.

Menurut Ketua Unit Khusus Annual Meeting IMF-Bank Dunia, Peter Jacobs, pujian disampaikan langsung oleh Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, diikuti dengan direktur IMF lainnya.

Peter menyampaikan, Annual Meeting kali ini di Bali termasuk yang terbesar selama diselenggarakan di luar Amerika Serikat.

Setiap tiga tahun sekali, negara-negara di dunia berkesempatan ikut seleksi menjadi tuan rumah Annual Meeting karena manfaat yang didapat, khususnya di bidang perekonomian, sangat besar.

Viral Potret Bocah SD Momong Adik Perempuan Sambil Belajar di Sekolah, Sampai Disorot Guru Besar IPB

4. Bencana di Indonesia Juga Akan Dibahas di Annual Meeting

Susiwijono pada Senin (1/10/2018) menyampaikan, acara ini tidak mengurangi empati negara-negara lain, termasuk Indonesia sebagai tuan rumah, terhadap bencana di Sulawesi Tengah.

Bahkan, ada satu agenda tentang strategi pembiayaan dan asuransi atas risiko bencana yang dibahas khusus di Annual Meeting, atas usul dari Indonesia.

Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) juga akan terus menangani korban bencana dan mengupayakan langkah perbaikan.

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati sebelumnya juga menjanjikan, pemerintah siap memberi anggaran tambahan bagi penanganan bencana.

Suaminya Disebut Tidak Bergerak Pasca Gempa di Palu, Adelia Pasha Sedih: Tolonglah Manusiawi Sedikit

5. Respon Jokowi

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (2/10/2018) pagi, di Kantor Presiden Jakarta, saat memimpin rapat terbatas membahas penanganan dampak bencana di Sulawesi Tengah. (Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons pernyataan Tim Prabowo mengenai penghematan biaya pada acara Annual Meeting IMF-Bank Dunia 2018 di Bali untuk penanganan dampak bencana di Sulawesi Tengah.

Jokowi menegaskan, sebagian besar anggaran dari pemerintah bukan spesifik untuk acara, melainkan dialokasikan untuk pembenahan infrastruktur penunjang di Bali.

Dengan demikian, pembenahan infrastruktur itu bukan hanya dinikmati delegasi IMF dan World Bank saja, namun juga oleh masyarakat umum.

Rumah Subsidi yang Murah di Sulawesi Tengah Ini Tetap Kokoh Meski Diguncang Gempa, Apa Rahasianya?

"Anggaran itu dipakai untuk memperluas apron Bandara Bali, membuat terowongan di persimpangan yang ada di Bali sehingga tidak macet."

"Artinya, setelah itu akan kita gunakan terus, bukan sesuatu yang hilang," ujar Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Sumatera Utara, Senin (8/10/2018), dikutip Kompas.com dari siaran pers resmi.

Jokowi menambahkan, kehadiran partisipan juga diharapkan mendongkrak destinasi wisata di Bali yang otomatis meningkatkan devisa negara.

Berdasarkan laporan yang ia terima, jumlah partisipan yang akan datang ke Bali demi menghadiri acara tersebut mencapai 36 ribu orang.

Anak Kecil yang Digendong Mensos Agus Gumiwang Pasca Ditemukan di Got Kini Dapat Kabar Gembira

"Kita harapkan ini justru akan memperkuat promosi kita untuk tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Saya kira arahnya akan ke sana," ujarnya.

Ia juga mengingatkan, Annual Meeting ini menjadi incaran atau rebutan sejumlah negara.

Artinya, banyak negara yang menginginkan Annual Meeting ini dilaksanakan di negaranya.

Sebab, pertemuan seperti itu memberikan keuntungan bagi negara tuan rumah.

Marcello, Putra Diah Permatasari yang Jarang Disorot dan Baru Lulus Sekolah Militer, Intip Fotonya!

"Annual meeting sebesar itu menjadi rebutan semua negara."

"Karena meeting seperti itu pasti memiliki dampak, paling tidak memberikan citra yang baik terhadap negara yang dipakai untuk pertemuan itu," kata Jokowi.

Cerai dan Kini Menduda, Sule Tampak Hangat Makan Sama Rizky Febian, Intip Hidangannya yang Sederhana

Berita Terkini