Hoaks penculikan anak yang marak di media sosial rupanya turut merambah wilayah Jawa Timur, berikut fakta-faktanya!
TRIBUNJATIM.COM - Akhir-akhir ini semenjak Oktober 2018, hoaks penculikan anak kian merebak di Indonesia.
Hoaks penculikan anak ini diduga disebarkan pihak-pihak tertentu dengan lokasi berbeda.
Dilansir TribunJatim.com dari Tribunnews.com, bahkan ada lima berita hoaks penculikan anak yang berada di lokasi berbeda.
• 12 Fakta Gempa Donggala-Tsunami Palu, Jenazah di Pantai hingga Karakter Gempa Beda dari Lombok
Yang pertama adalah hoaks penculikan anak di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 19 Oktober 2018.
Berita ini hoaks karena foto pelaku yang diedarkan di media sosial diambil dari kasus pencurian ponsel di Kabupaten Bogor pada 16 Oktober 2018.
Kedua adalah hoaks penculikan anak di Cakung, Jakarta Timur, yang menyebut anak dikembalikan ke orang tua dengan kondisi mata telah diambil, 21 Oktober 2018.
Berita ini hoaks karena foto anak yang beredar di media sosial merupakan seorang anak yang meninggal karena kelelahan setelah bermain sepeda dengan temannya pada 20 Oktober 2018.
• 9 Fakta Black Box, Benda Oranye Tak Secanggih Ponsel yang Bisa Ungkap Penyebab Kecelakaan Pesawat!
Ketiga adalah hoaks penemuan mayat anak Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan kondisi organ dalam tubuh yang telah diambil, pada 24 Oktober 2018.
Berita ini hoaks karena foto yang digunakan merupakan foto penemuan mayat yang diduga korban pemerkosaan dan pembunuhan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, 24 Oktober 2018.
Keempat adalah hoaks penculikan anak yang menyebutkan bahwa seorang anak diculik dengan organ tubuh bagian dalam yang diambil di Jakarta Utara, 24 Oktober 2018.
Anak yang bernama MRS memang sempat meninggalkan rumah untuk mencari ibunya dengan berjalan kaki dari rumah sampai di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Ancol, Jakarta Utara, MRS lalu ditemukan oleh warga dan diantar ke rumahnya.
• Fakta-fakta Tuti Tursilawati TKI yang Dieksekusi Mati Tanpa Pemberitahuan, Menlu Layangkan Protes
Kelima, hoaks penculikan anak juga ditemukan di Kabupaten Kerinci, Jambi, 17 Oktober 2018.
Hoaks penculikan anak di Kerinci ini diambil dari kasus orang yang mengalami gangguan jiwa di Jambi pada tanggal 27 Oktober 2018. Pelaku diduga menggunakan foto yang diambil dari berita penculikan anak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 23 Maret 2017.
"Kita akan teliti, apakah mereka ada keterkaitannya satu sama lain," tutur Kepala Divisi Hubungan Masyarakar Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, Jumat (2/11/2018).
Menurut Setyo Wasisto, kepada lima akun yang teridentifikasi diduga menyebarkan hoaks tentang penculikan anak akan dilakukan upaya paksa berupa penangkapan.
• Fakta Baru Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh di Tanjung Karawang, Kronologi hingga Daftar Nama Penumpang
Hoaks penculikan anak yang menyebar di media sosial rupanya turut merambah wilayah Jawa Timur.
Dirangkum TribunJatim.com, berikut fakta-fakta mengenai hoaks penculikan anak yang kian merambah Jawa Timur:
• 5 Kesaksian Detik-detik Jatuhnya Lion Air JT 610, Asap di Antara Roda Pesawat, Laut Bergetar
1. Hoaks penculikan anak di Tulungagung
Sebuah akun Facebook menyebarkan isu penculikan di sebuah pusat perbelanjaan di Tulungagung.
Akun tersebut mengatakan, seorang ibu yang membawa anak, tidak mengetahui jika sang buah hati akan diculik orang lain.
"Tapi ortune anak gak sadar/teriak kalo anaknya diculik (tapi orang tuanya tidak sadar kalau anaknya diculik)," tulis pengunggah tersebut dengan akun nama perempuan ini.
Masih menurut posting-an tersebut, si anak mengaku dicolek rambutnya dan kemudian tidak sadar.
Akibatnya saat diajak penculik, anak itu menurut saja.
• Lion Air JT 610 Ternyata Jatuh di Atas Kuburan Kapal-kapal yang Simpan Harta Karun VOC dan Koin Emas
Unggahan hoaks penculikan anak ini sempat viral dan membuat geger warga Tulungagung.
Apalagi screenshot posting-an ini juga menyebar lewat aplikasi chatting WhatsApp.
Namun, Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar memastikan, posting-an itu hoaks.
"Saya pastikan kabar itu hoaks," tegas Tofik, seusai gelar pasukan Operasi Zebra Semeru 2018, Selasa (30/10/2018).
• Perairan Lokasi Jatuhnya Lion Air JT 610 adalah Kuburan Harta Karun VOC, Warga Kerap Temui Koin Emas
Tofik mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya isu yang belum diketahui kebenarannya, apalagi sampai ikut menyebarkan sebelum melakukan konfirmasi.
"Kalau ada isu seperti itu, konfirmasi ke pihak berwenang, seperti ke Kepolisian," tambahnya.
Polisi juga telah memanggil pengunggah posting-an penculikan anak ini untuk dimintai keterangan.
"Kami sudah panggil dan dia sanggup dimintai keterangan di Polsek Ngantru," ujar Kasubag Humas Polres Tulungagung, Iptu Sumaji, menimpali.
• Gadis Culun Penjual Asongan Sempat Viral Usai Jadi Miss Thailand 2016, Begini Kabarnya Sekarang
2. Hoaks penculikan anak di Malang
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan, adanya penculikan anak di Kelurahan Lesanpuro, Kota Malang, tidak benar.
Hal ini sesuai dengan keterangan sejumlah saksi yang dimintai keterangan polisi.
Bahkan, orang yang pertama kali menyebarkan informasi adanya penculikan itu sudah mengklarifikasi dan meminta maaf melalui sosial media.
• Nikahi Pilot yang Bergaji Lebih Besar dari Presiden, Gaya Hidup Fitri Carlina Tetap Sederhana
“Kalau kasus yang di Lesanpuro, yang bersangkutan sudah mengklarifikasi bahwa berita yang dia sebarkan tidak benar, termasuk dari Reskrim sudah melakukan penyelidikan. Hasilnya, bahwa keterangan korban kalau kita analogikan, tidak pas dengan rangkaian cerita,” ujar Asfuri, Rabu (31/10/2018).
Meski begitu, polisi masih mendalami informasi dari sejumlah saksi, termasuk anak yang mengaku diculik.
• Kini Jadi Istri Irwan Mussry, Maia Estianty: Banyak yang Mau Jadi Seperti Saya. . . Yakin?
Sebelumnya, informasi penculikan itu dikabarkan terjadi sore hari sekitar pukul 17.00 WIB.
“Memang kemarin sempat dari Polres turun ke sana. Kita tanya semua orang dan banyak yang mengatakan tidak tahu,” terang Asfuri, Rabu (31/10/2018).
Dari keterangan yang dihimpun, kawasan yang diduga menjadi tempat penculikan itu banyak didatangi orang sekitar pukul 17.00 hingga 18.00 WIB.
“Rata-rata, jam 5 sore sampai jam 6 sore banyak orang di situ. Kata mereka, tidak ada mobil yang terlihat,” imbuh Asfuri.
• Lagu Asal Thailand Wik Wik Wik Ahh Ahh Viral, Ternyata Ini Judul Asli dan Arti di Balik Liriknya
Di sisi lain, polisi akan memproses terkait tersebarnya informasi yang sempat mengkhawatirkan masyarakat itu.
“Kalau namanya berita bohong tetap akan diproses. Kita akan dalami, dan segera rilis untuk klarifikasi,” paparnya.
• Potret Cantik Penappa Naebchid, Penyanyi Lagu Thailand Wik Wik Wik Ahh Ahh yang Ramah dengan Fans!
3. Inces RaRa
Pemilik akun Inces RaRa dikenai wajib lapor ke Polres Malang Kota pada Senin dan Kamis.
Pasalnya, pemilik akun Inces RaRa menyebarkan hoaks penculikan anak di Lesanpuro, Kedungkandang, Kota Malang.
Hal ini disampaikan Kasubbag Humas Polres Malang Kota, Ipda Ni Made Seruni Marhaeni, saat ditemui di Polres Malang Kota.
"Di Reskrim juga membuat pernyataan agar tidak mengulangi lagi," kata Marhaeni, Kamis (1/11/2018).
• Viral Foto Keluarga Muda Penumpang Lion Air JT 610 dengan Anaknya yang Masih Bayi, Ramai Kiriman Doa
Pemilik akun Inces RaRa hingga kini masih berstatus saksi.
Marhaeni masih belum bisa memastikan sampai kapan Inces RaRa dikenai wajib lapor.
"Nanti saya tanyakan soal itu, saya juga belum tahu," kata Marhaeni.
• 1 Anggota DPRD Babel Penumpang Lion Air JT 610 Sempat Curhat ke Rekannya: Letih Jadi Anggota Dewan
Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Yadwivana Jumbo menjelaskan, berdasarkan keterangan dari anak, diketahui kalau cerita penculikan itu rekayasa.
"Si anak sudah kami mintai keterangan. Ceritanya memang tidak benar soal penculikan," kata Ambuka.
Selain memeriksa Inces RaRa, polisi juga memeriksa sejumlah saksi.
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri pun mengimbau agar masyarakat tidak turut resah terhadap beredarnya informasi yang tidak benar, namun diminta tetap menjaga anak-anaknya.
• Chat Terakhir Mery Yulyanda Pramugari Lion Air JT 610 dengan Kekasih, Aku Yakin Kamu Pasti Kembali
4. Hoaks penculikan anak di Surabaya
Polsek Krembangan mengimbau kepada warga Surabaya agar tidak terprovokasi kabar hoaks penculikan anak.
Hal ini setelah maraknya informasi adanya dugaan penculikan anak.
Polsek Krembangan diketahui sebelumnya mendapat informasi adanya penculikan anak di daerah Tambak Asri.
• Citra Novita Anggelia, Pramugari Lion Air JT 610, Unggahan Terakhirnya di Facebook Banjir Doa
Dilaporkan, seorang anak berusia tiga tahun lari sembari menangis.
Saat itu ia didekati oleh perempuan tak dikenal hingga membuat orangtuanya berteriak penculikan anak, Jumat (2/11/2018).
Perempuan tersebut lalu diamankan dan mengalami gangguan jiwa.
Ia adalah KK (29), yang datang ke Surabaya untuk mencari ibunya.
• 5 Wanita Ini Dulu Finalis Ratu Kecantikan, Kini Malah Terjerumus Prostitusi hingga Jadi Gembongnya
"Kami memberi pengertian agar warga tidak mudah terprovokasi berita hoaks yang marak di media sosial tentang penculikan anak. Kejadian itu tidak benar," kata Kapolsek Krembangan, Kompol Esti S Oetami, Sabtu (3/11/2018).
Esti meminta agar saat warga mengetahui informasi tersebut, bisa melapor dan tidak mudah terpancing infomasi yang belum tentu benar.
"Kami sudah memeriksa fisik dan membuka data terduga penculikan anak."
"Data sudah kami peroleh lengkap dan saat Bhabinkamtibmas Kelurahan Krembangan menghubungi Polsek Kalitidu Bojonegoro, si KK ini mengalami gangguan jiwa," kata Esti.
• Dulu Tukang Kembang Tahu Tampan dan Atletis ini Sempat Viral, Begini Kehidupan dan Kabarnya Sekarang
Dilanjutkan Esti, dari keterangan orangtua KK, perempuan tersebut meninggalkan rumah sejak pagi.
KK lalu ditemukan di Surabaya, Jumat (2/11/2018).
• Bergelimang Harta, Inul Daratista Punya Benda Sederhana dan Mini di Kamarnya, Bukti Tak Sombong?
5. Meresahkan warga Jombang
Maraknya hoaks penculikan anak yang beredar di media sosial (medsos), membuat banyak orangtua gelisah dan ketakutan.
Guna mengatasi itu, Polres Jombang dan Polsek jajaran menggelar sosialisasi ke sekolah-sekolah.
Sosialisasi tersebut antara lain dilakukan petugas Polsek Jombang Kota, bersama Humas Polres Jombang, terhadap siswa Sekolah Dasar Islam Roushon Fikr, Rabu (31/10/2018) lalu.
• Dulu Terkenal Berkat Lagu Butiran Debu, Rija Abbas Kini Jadi Pelayan Kafe dan Sempat Depresi
Di halaman sekolah yang berlokasi di Desa Pulolor, Kecamatan Jombang Kota, selain kepada siswa, polisi juga mensosialisasikan terhadap wali murid dan guru di sekolah ini.
Polisi memastikan berita penculikan anak yang beredar di media sosial belakangan ini adalah bohong atau hoaks.
"Karena itu kami minta agar orangtua dan guru tidak perlu khawatir terkait isu penculikan tersebut," kata Kapolsek Jombang Kota, AKP Suparno.
Kendati demikian, polisi tetap meminta pihak sekolah, orangtua, dan para siswa untuk tetap waspada.
• Manohara Nikahi Pangeran Kelantan 10 Tahun Silam dan Berujung KDRT, Begini Kehidupannya Sekarang
Para siswa diharapkan tidak mudah menerima ajakan atau iming-iming dari orang yang tidak dikenal atau asing.
"Pihak sekolah, hendaknya juga lebih meningkatkan keamanan di lingkungan sekolah," kata Suparno.
Sejumlah orangtua mengaku memang sempat merasa khawatir atas hoaks penculikan anak yang beredar luas di medsos, namun dengan adanya sosialisasi ini, para orangtua lebih lega.
"Iya jelas, isu-isu tersebut membuat saya khawatir. Tapi dengan adanya sosialisasi hari ini alhamdulillah sudah tidak ada kekhawatiran, meski harus tetap berhati-hati," kata orangtua siswa, Dewi Azizah.
• Bubu, Mantan Syahrini Menghilang Usai Status Kesultanannya Terungkap Palsu, Begini Sekarang Kabarnya