Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Semburan lumpur di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo pada tahun 2006 sempat menjadi hambatan bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
Terkait hal ini, Pemkab Sidoarjo bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (RI) sepakat menjalin kerja sama revitalisasi industri kreatif Tanggulangin, Selasa, (6/11/2018).
Pasar Kreatif Tanggulangin merupakan bagian dari program Kementerian Perindustrian untuk revitalisasi industri di Kecamatan Tanggulangin yang sudah dimulai sejak tahun 2017.
Hal tersebut juga merupakan kegiatan terpadu yang melibatkan semua potensi ekonomi, termasuk sentra-sentra kerajinan yang menjadi basis ekonomi kerakyatan.
• Satu Dekade Parade Juang Surabaya, Pertunjukan Sejarah yang Naik Kelas ke Tingkat Nasional
Dengan demikian, dapat diharapkan merek dari sentra-sentra UKM di Kecamatan Tanggulangin tersebut menjadi meningkat.
Rektor ITS, Joni Hermana menerangkan, yang menjadi tantangan semua pihak saat ini di Sidoarjo bukan hanya masalah lumpur.
Namun, dalam skala global adalah sistem otomasi, robotika, dan ilmu teknologi.
Satu di antaranya adalah hampir pada semua sistem perdagangan konvensional yang ada saat ini sedang mendapati sebuah ancaman.
“Seperti tantangan besar yang dihadapi oleh hampir semua mall-mall besar untuk mempertahankan usahanya, karena sekarang banyak orang yang suka memilih belanja online daripada harus jauh-jauh pergi ke mall,” ujar Joni.
• Gandeng Danaprospera, Unesa Gelar Seminar dan Ajak Mahasiswa Siap Hadapi Perubahan di Era Digital