Hari Pahlawan
Satu Dekade Parade Juang Surabaya, Pertunjukan Sejarah yang 'Naik Kelas' ke Tingkat Nasional
Parade Juang Surabaya siap mengajak masyarakat Surabaya untuk merekonstruksi tujuh peperangan saat peristiwa 10 November, Minggu (11/11/2018).
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bakal ada yang spesial di perayaan Hari Pahlawan di Kota Surabaya.
Parade Juang Surabaya siap mengajak masyarakat Surabaya untuk merekonstruksi tujuh peperangan saat peristiwa 10 November, Minggu (11/11/2018).
Istimewanya, Parade Juang Surabaya tahun ini mengangkat tema nasional.
Selain itu acara yang akan diikuti oleh 10 ribu peserta ini akan diramaikan tokoh sejarawan nasional.
Sutradara Parade Juang Surabaya, Heri Lentho mengatakan, Sosiawan Leak dan juga Inne Febrianti juga akan meramaikan Parade Juang Surabaya.
"Sosiawan Leak meminta khusus untuk bisa berpartisipasi. Beliau datang gratis di Parade Juang Surabaya ini. Beliau sudah membuat puisi yang istimewa untuk dibacakan di acara kita," kata Heri.
• Sambut Hari Pahlawan, 10 Ribu Peserta Ramaikan Gelar Parade Juang di Surabaya, Catat Tanggalnya
Puisi itu akan dibaca di pembukaan Parade Juang Surabaya tepat sebelum rekonstruksi pertempuran pregolan.
Setelah, puisi dibacakan, kemudian akan ada bom yang diledakkan dan tanda dimulainya pertempuran pregolan.
Lebih lanjut di rangkaian Parade Juang Surabaya ini akan dilanjutkan dengan rekonstruksi peran Madun di depan Siola.
Sebelum rekonstruksi ini dimulai, Sosiawan Leak juga akan membacakan puisi.
"Dengan gaya beliau, akan dibacakan puisi pengantar yang memukau. Beliau seerti Bung Tomo namun yang kekinian. Leak ini selalu membuat puisi luar biasa," ujar Heri.
Tidak hanya itu, di rangkaian Surabaya Juang kali ini juga akan coba diviralkan nama tokoh M Yasin.
Nanti juga akan peragaan di mana M Yasin memberikan bendera kepada Wali Kota Surabaya.
• Rute Parade Juang Surabaya, Minggu 11 November 2018, Mulai dari Tugu Pahlawan hingga Taman Bungkul
Sosok pahlawan M Yasin adalah sosok berjasa yang saat pertempuran 10 November berhasil merebut senjata sekutu dan membuat para pejuang Indonesia bersenjata saat jalannya pertempuran.
Lebih lanjut rekonstruksi perang juga akan dilakukan di Grahadi, namun dalam bentuk pembacaan puisi.