TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Warga Desa Sambirejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, dikejutkan dengan penemuan bayi perempuan di dalam kardus.
Diduga bayi itu sengaja dibuang oleh orang tuanya, Kamis (8/11/2018).
Penemuan bayi yang diperkirakan baru berusia dua hari ini bermula dari kecurigaan Jajar dan istrinya karena sayup-sayup mendengar suara tangisan bayi.
Setelah dilacak ternyata suara tangis bayi di sekitar rumahnya berasal dari dalam kardus warna cokelat.
• Gelar Razia, Satpol PP Kota Kediri Amankan Pasangan Bukan Suami Istri dalam Kamar Kos
• Cerita Otavio Dutra Jalani Laga Lawan Persija saat Sakit, Sampai Minum 12 Obat Beda Setiap Hari
Kardus itu tergeletak di samping tanaman hias halaman rumahnya.
Karena curiga, Jajar kemudian melaporkan temuannya kepada Kepala Dusun, Nurhadi.
Saat dibuka, isi kardus ternyata bayi perempuan yang masih hidup.
"Saat kardusnya dibuka bayinya menangis," ungkap Jajar.
• Sambil Menangis, Suyanto Ceritakan Kondisi Anaknya yang Lumpuh usai Imunisasi dan Belum Membaik
• Hendak Potong Dahan, Pria di Kediri Tewas Tersengat Listrik saat Panjat Pohon Matoa
Karena yang ditemukan bayi, kemudian warga menghubungi petugas Puskesmas.
Selanjutnya petugas kesehatan yang datang ke rumah Jajar mengontak polisi yang melakukan olah TKP.
Oleh polisi, bidan dan perangkat desa, selanjutnya bayi dibawa ke RSUD Pare untuk mendapatkan perawatan.
Di dalam kardus juga ditemukan satu kardus warna cokelat berisi perlengkapan bayi, ada baju bayi, susu, minyak telon, penutup kepala bayi, serta selimut bayi.
• Banyak Orang Mengaku Wartawan Mengintimidasi Sekolah di Tulungagung, Ujungnya Minta Duit
• Mati Listrik, Pelaksanaan Tes CPNS 2018 Kabupaten Ngawi di Madiun Molor Setengah Jam
Setelah ditimbang di rumah sakit, bayi perempuan ini beratnya 2 kg dan panjang 46 cm.
Diperkirakan usianya baru dua hari.
Sementara Kasubag Humas Polres Kediri, AKP Setyabudi saat dikonfirmasi TribunJatim.com menjelaskan, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penemuan bayi dalam kardus.
Sejumlah saksi telah dimintai keterangan yakni Jajar yang pertama kali menemukan bayi, kemudian Kepala Dusun, Nurhadi; Ketua RT, Subiyanto; dan bidan desa, Pety. (Didik Mashudi)