Saling sindir di antara SBY dan kubu Prabowo yang masih satu koalisi, menjadi tanda adanya keretakan.
TRIBUNJATIM.COM - Pernyataan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ditanggapi keras oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ahmad Muzani menagih janji SBY untuk mengkampanyekan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo dan Sandiaga Uno di kontestasi Pilpres 2019.
Dalam tanggapannya, SBY mengaku perlu merespon sindiran Ahmad Murzani, karena perkataan bernada tidak baik dan digoreng terus menerus.
• Viral Cuitan Beda Jumlah Penonton Hanum & Rangga dan A Man Called Ahok, Ini Fakta Sebenarnya
Tak hanya itu, SBY juga memberikan sebuah contoh masa di kala dirinya mencalonkan diri sebagai capres.
SBY mengungkapkan ketika momen tersebut, ia tak pernah menyalahkan dan memaksa ketua umum partai untuk mengkampanyekan dirinya sebagai capres.
"Dlm pilpres yang paling menentukan "Capres-nya". Capres adalah "super star". Capres mesti miliki narasi & gaya kampanye yang tepat *SBY*," tulis SBY.
Atas hal tersebut, menurut SBY, rakyat perlu mendengar visi-misi Capres lima tahun kedepan.
Saat ini, tulis SBY, visi misi Prabowo-Sandiaga Uno belum muncul, sehingga membuat rakyat dan pendukung bingung.
• UPDATE CPNS 2018 - BKN Akan Terapkan Sistem Ranking sebagai Kriteria Kelulusan SKD CPNS 2018
Adanya saling sindir antara SBY dan kubu Prabowo Subianto yang nyatanya masih satu koalisi ini menjadi sebuah tanda keretakan hubungan yang ada.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengungkapkan adanya tanda keretakan di koalisi Prabowo atau Koalisi Adil dan Makmur.
Tanda keretakan itu, menurut timses Jokowi bisa dilihat dari cuitan SBY di laman Twitter-nya.
"Kalau melihat tweet yang disampaikan Pak SBY, artinya dosis keretakan Koalisi Adil dan Makmur itu sudah sangat berbahaya dan parah," tutur Abdul Kadir Karding pada Jumat (16/11/2018).
Menurut Abdul Kadir Karding, Koalisi Prabowo-Sandiaga Uno itu sudah bermasalah dari sisi politik.
Abdul Kadir Karding pun mengemukakan berbagai polemik yang sempat ada di koalisi Prabowo tersebut, diantaranya istilah mahar dan jenderal kardus.