Persebaya Kalah Telak dari PSMS Medan, Djanur Menolak Dikatakan 'Sengaja Mengalah'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kika) Miswar Saputra, Djadjang Nurdjaman, Simon McMenemy, dan pemain Bhayangkara FC dalam sesi konferensi pers jelang laga, Minggu (25/11/2018).

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Ndaru Wijayanto 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Secara mengejutkan, Persebaya Surabaya dihajar habis-habisan oleh juru kunci klasemen sementara, PSMS Medan.

Bagaimana tidak, Persebaya Surabaya kalah 0-4 dari PSMS Medan pada laga di Stadion Teladan Medan, Sabtu (1/12/2018).

Hasil ini terbilang mengejutkan, mengingat Persebaya Surabaya yang mempertahankan kemenangan beruntun di 4 laga justru kalah oleh PSMS Medan yang bukan tim papan atas.

Isu-isu 'main mata' pun sempat muncul di antara fans sepak bola, terlebih mengingat pelatih Persebaya, Yakni Djadjang Nurdjaman juga merupakan mantan pelatih PSMS Medan.

(Aji Santoso Beri Sinyal Perpanjang Kontrak dan Tetap Latih Persela Lamongan)

(PSMS Medan vs Persebaya, Tim Dasar Klasemen Hentikan Rentetan Kemenangan Skuad Bajul Ijo)

Menanggapi hal ini, Djadjang Nurdjaman langsung membantah.

Pelatih yang akrab di sapa Djanur itu menolak bila timnya yang berada di posisi enam, disebut sengaja mengalah agar PSMS bisa lolos dari zona degradasi.

Pada laga pekan ke-33 itu, PSMS yang berstatus sebagai juru kunci bisa memutus empat kemenangan beruntun Persebaya dengan skor telak 4-0.

Empat gol tersebut di cetak oleh M Alwi (16) dan Frets Butuan (36) di babak pertama dan di tambah oleh Rachmad Hidayar (75) dan Matsunaga (90+1) di babak kedua.

“Saya sayangkan bisa kalah telak dan gak mengira bakal kalah sebanyak itu. Saya tegaskan dalam hal ini saya tepis bahwa anak-anak mengalah ke PSMS,” jelas Djadjang.

(Ibu-ibu Koperasi Dukung Hayono Isman Maju Sebagai Calon Anggota DPR RI)

(VIDEO: Pernikahan Crazy Rich Surabayan Resmi Digelar Setelah Sempat Viral, Indah Dipenuhi Bunga)

Djanur yang pada awal musim melatih PSMS menilai kekalahan timnya akibat kalah tekanan dari tuan rumah.

Terutama pada sektor kanan, Djanur menilai Frets Batuan sukses mengobrak-ngabrik sektor pertahanan Persebaya yang di kawal Ruben Sanadi.

Padahal di empat laga sebelumnya barisan bertahan Persebaya bekerja sangat apik dan meraih tiga kali cleansheet dari Persija, PSM Makassar dan Bali United.

“Kita memang kalah, dari awal kita tertekan dan PSMS main bagus dan  kita tidak bisa keluar dari tekanan. Jujur kita bermain di bawah kualitas biasanya,” jelas Djanur.

Halaman
12

Berita Terkini