TRIBUNNEWS.COM - Menjelang Pilpres 2019, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengeluarkan hasil survei terbaru.
Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres yang berkontestasi pada Pilpres 2019 tidak mengalami peningkatan yang signifikan atau cenderung stagnan selama dua bulan masa kampanye.
Pengumpulan data survei LSI Denny JA dilakukan pada 10 hingga 19 November 2018.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling.
• Survei LSI Sebut Kampanye Program-program Jokowi-Maruf Tak Maksimal
Jumlah responden yang disurvei sebanyak 1.200 responden.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
LSI menyatakan, margin of error survei tersebut berada di angka 2,9 persen.
Berikut fakta-fakta dan hasil survei LSI:
1. Jokowi - Ma'ruf Unggul dalam Survey
Melansir dari Kompas.com, berdasarkan hasil survei November 2018, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf berada pada angka 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga sebesar 31,2 persen.
Sementara responden yang masih belum menentukan pilihan sebesar 15,6 persen.
2.Capres Hanya Terjebak Isu Sensasional
Selama dua bulan masa kampanye Pilpres 2019, kedua pasangan capres-cawapres dinilai belum menampilkan kontestasi terkait program atau gagasan yang ditawarkan.
Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI) Rully Akbar menuturkan, hingga saat ini baik tim kampanye pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, masih berkutat pada isu-isu sensasional dan tidak substantif.
Padahal, ia melihat kedua pasangan calon memiliki program yang diprediksi dapat menambah elektabilitas.