Kukun Triyoga, aktivis di komunitas ludruk dan teater Mojokerto menyatakan, upaya menampilkan pertunjukan wayang potehi patut diapresiasi karena GKI menyerap tradisi lokal dengan baik.
"Selain melestarikan kesenian asli Tionghoa, juga mengandung pesan moral yang universal. Ada tuntunan kehidupan sehari-hari yang mengajarkan nilai-nilai toleransi dan persaudaraan untuk mencintai manusia tanpa tembok-tembok pembatas,” tutur Kukun.