TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Amanat Nasional (PAN) berharap masyarakat tak mengaitkan masalah pengunduran diri Bendahara Umum DPP PAN, Nasrullah dengan permintaan mundur untuk Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. PAN menegaskan bahwa kedua hal itu dua substansi yang berbeda.
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jatim, A Basuki Babussalam menyebut bahwa pengunduran diri Nasrullah murni karena alasan pribadi. Hal ini tak ada kaitannya dengan dukung- mendukung di pemilihan presiden.
"Jadi, memang ada dialektika di internal. Serta, ada hubungannya pencalonan beliau di DPR RI," kata Basuki kepada Surya.co.id ketika dihubungi di Surabaya, Rabu (26/12/2018).
Menurutnya, hal itu tak lebih dari sekadar disposis dalam sebuah organisasi. "Sifatnya masih normatif. Beliau kan tidak keluar dari PAN. Juga, masih nyaleg kan," tegas Basuki yang juga Anggota DPRD Jatim.
Di dalam dinamika sebuah organisasi, pengunduran diri merupakan sebuah hal yang wajar.
"Saya kira kalau semangatnya untuk membangun kemaslhatan yang lebih baik, kami hormati," tegas Basuki kepada TribunJatim.com.
• Karena Cuaca Buruk, Jalur Pendakian Semeru Akan Ditutup Pada Januari-April 2019
• Bule Inggris Polly Nikahi Pria Muntilan Nur Khamid, Kini Dirinya Pamit Pulang Kampung ke Inggris
• PAN Jatim Sebut Pihak yang Mendorong Amien Rais Mundur adalah Pendukung Jokowi
Ia pun menegaskan bahwa hal itu tak akan berdampak banyak terhadap Jawa Timur. "Kami yakin tak ada pengaruh di Jatim. Kami solid, pertemuan konsolidasi masih berjalan," tegas kembali.
Pihaknya tak memungkiri bahwa pemilu yang berjalan serentak membuat pihaknya harus bekerja ekstra. Bukan sekadar memenangkan presiden, namun juga pemilihan legislatif.
Terlebih, "lawan" yang dihadapi di pemilihan legislatif di antaranya juga berasal dari satu rekan koalisi di pilpres.
"Ibarat perang, bukan sekadar perang kembang, tapi sudah Bratayuda. Artinya, pencalegan sudah harus jalan. Dan pilpres juga sudah masuk di tahap akhir," kata Basuki menambahkan kepada TribunJatim.com.
Hal senada dikatakan oleh mantan Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PAN, Didik Setyobudi.
"Pengunduran diri Nasrullah lebih ke soal tata kelola intern partai. Lebih ke personal. Itu substansi yang berbeda," kata Didik dikonfirmasi terpisah.
Meski tak ada hubungannya dengan isu permintaan mundur untuk Amien Rais, Didik mengatakan bahwa hal itu ada hubungannya dengan persiapan pergantian Ketua Umum PAN pada 2020 mendatang.
"Kalau ada riak-riak kecil, itu kemungkinan running (persiapan) kongres kedepan," ujar Didik.
"Artinya, untuk meminimalkan kongres itu, pengurus partai harus harus lebih akomodatif kepada kader-kader yang terwakili di sikap Nasrullah itu," kata Didik menegaskan.
Untuk diketahui, para Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengundurkan diri. Amien dianggap telah melanggar prinsip-prinsip dasar pendirian partai.
Lima orang pendiri PAN tersebut adalah Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty, dan Zumrotin. Desakan itu disampaikan melalui surat terbuka tertanggal 26 Desember 2018.
Dalam surat itu, kelima pendiri PAN itu mengatakan surat dibuat pasma memerhatikan perkembangan kehidupan politik di Indonesia. Terutama perjalanan politik Amien Rais bersama PAN maupun secara personal.
"Untuk itu barangkali sudah saatnya Saudara (Amien Rais) mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita," tulis surat terbuka tersebut dikutip dari Tribunnews.com.
Dalam petikan surat tersebut juga tertulis beberapa alasan. Di antaranya, "PAN adalah partai yang percaya dan mendukung bahwa setiap warga negara berstatus kedudukan yang sama di depan hukum dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, tidak mengenal pengertian mayoritas atau minoritas. Dengan menggunakan kacamata prinsip-prinsip PAN tersebut diatas, kami mendapatkan kesan kuat bahwa Saudara Amien Rais (AR) sejak mengundurkan diri sebagai ketua umum PAN sampai sekarang, baik secara pribadi maupun mengatasnamakan PAN, seringkali melakukan kiprah dan manuver politik yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip itu," begitu bunyi petikan surat tersebut.
"Saudara makin lama makin cenderung eksklusif, tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politik saudara," lanjut di salah satu poin surat ini. (bob/TribunJatim.com).