Tugu Parasamya Purnakarya Nugraha Diresmikan Pakde Karwo, Paduan Pahatan Seni Reog hingga Tari Remo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana peresmian Tugu Parasamya Purnakarya Nugraha di Komplek Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat (28/12/2018) malam.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Soekarwo meresmikan Tugu Parasamya Purnakarya Nugraha di Komplek Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat (28/12/2018) malam.

Tugu ini dibuat oleh Nyoman Nuarta dengan lama pembuatan 2.5 bulan, yang menggabungkan pahatan bertema budaya dan seni di Jatim.

Mulai dari Reog Ponorogo, Karapan Sapi, Tari Gandrung, dan Tari Remo.

Sedangkan di depan tugu tersebut terdapat tiga tugu kecil lain, yang merupakan simbol penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha dari pemerintah pusat untuk Pemprov Jatim sebagai pemerintah daerah dengan prestasi terbaik.

"Yang pertama diterima oleh Gubernur Panji Muhammad Noer dari Presiden Soeharto, karena Pemprov Jatim merupakan pemerintahan yang pembangunannya paling holistik dan lengkap dalam peningkatan kesejahteraan," kata Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo.

Kasus Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Polda Jatim Akan Tetapkan 3 Tersangka

Pakde Karwo melanjutkan, penghargaan tersebut tidak lagi diberlakukan setelah orde baru tumbang dan baru dihidupkan lagi pada tahun 2010 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha ini dinilai setiap tiga tahun sekali.

Pada tahun 2010-2011-2012 dan tahun 2013-2014-2015 Pemprov Jatim memperoleh gelar tersebut.

"Pemprov Jatim dinilai sebagai pemerintahan yang melakukan pembangunan secara holistik dan integralistik. Oleh karena itu Pemprov Jatim mendapatkan penghargaan tersebut dua kali berturut-turut," lanjut Pakde Karwo.

Selama Tahun 2018, Pengadilan Negeri Surabaya Tangani 8.893 Perkara, Meningkat Dibanding 2017

Sementara itu, Nyoman Nuarta mengatakan, sewajarnya Tugu Parasamya Purnakarya Nugraha dengan bentuk yang sedemikian rupa dibuat dalam waktu 4-5 bulan, tapi ia usahakan dalam waktu 2,5 bulan bisa jadi.

"Cukup sulit juga, karena menggabungkan beberapa kebudayaan yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Misalnya Karapan Sapi yang mempunyai sifat yang keras harus dipadukan dengan Gandrung yang lemah lembut tapi bagaimanapun kita usahakan agar nampak bagus," ucap Nyoman.

Dalam kesempatan itu, Nyoman Nuarta juga berpesan kepada masyarakat Jatim, terutama kaum milenial, agar bisa menjaga kebudayaan Indonesia yang adiluhung.

"Kita sendiri yang harus mengembangkan dan menjaganya. Tidak mungkin orang dari negara lain, dan generasi milenial harus mencari alternatif baru agar kebudayaan kita terus berkesinambungan, karena budaya ini harus dinamis dan mengikuti perkembangan jaman," ucapnya.

Hadir dalam peresmian Tugu Parasamya Purnakarya Nugraha tersebut, di antaranya Kapolda Jatim, Irjen pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, serta Wakil Ketua DPRD Jatim, Tjutjuk Sunaryo.

Ifan Seventeen Akui Belum Tahu Soal Kelanjutan Karirnya Jadi Politisi: Aku Harus Meyakinkan Diriku

Berita Terkini