Menjelang Pergantian Tahun Baru 2019, Permintaan Daging Kelinci di Kota Batu Tinggi

Penulis: Sany Eka Putri
Editor: Melia Luthfi Husnika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelinci pedaging di Kota Batu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Mashuri, peternak Kelinci pedaging asal Kota Batu mengungkapkan permintaan daging kelinci cukup tinggi menjelang akhir tahun 2018, Minggu (30/12/2018).

Peternak asal Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu itu mengaku cukup kuwalahan memenuhi permintaan konsumen.

Menjelang akhir tahun ini permintaan bisa mencapai dua kali lipat. Dalam satu minggu permintaan jelang akhir tahun ini bisa mencapai 300 kilogram.

Ia mengatakan berbeda dengan hari biasanya dalam seminggu hanya mencapai 100 kilogram saja.

"Ya meningkat mbak, dua kali lipat. Bahkan sampai minta dari luar kota untuk memenuhi kebutuhan di Batu," kata Mashuri, Minggu (30/12/2018).

Mashurui mengaku mendapatkan orderan dari daerah Kediri, Bojonegoro, Jember, Blitar, dan Pasuruan.

Jelang Tahun Baru, Ribuan Kendaraan Padati Ruas Tol Pandaan-Malang, Sebagian Besar Mengarah ke Batu

Dari daerah itu yang paling sedikit ialah dari Pasuruan. Permintaan daging kelinci itu biasanya untuk di tempat wisata Payung Desa Songgokerto, Wisata Gunung Banyak, Alun-alun Batu, dan restoran di Kota Batu.

Rata-rata kiriman daging kelinci dari luar kota dalam seminggu bisa mencapai 500 kilogram.

"Itupun masih belum secara keseluruhan memenuhi permintaan mbak. Ya tidak semuanya kami penuhi. Jika dipenuhi tidak akan cukup mbak," imbuhnya.

Dalam situasi seperti ini, daging kelinci dari ternak di kota Batu tidak memungkinkan mengirim ke luar daerah.

Karena dari segi harga tidak akan terpenuhi. Satu kilogram daging Kelinci saja dijual dengan harga Rp 80 ribu. Kalau di luar kota hanya Rp 65 ribu.

Saat ini ada sekitar 300 ekor kelinci pedaging yang ternak. Di Kantor Pemerintah Balai Kota Among Tani Kota Batu juga ada 100 ekor. 

Berita Terkini