TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Warga Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung masih trauma dengan angin puting beliung yang melanda desa mereka, Rabu (9/1/2019).
Angin kencang ini bertiup sekitar tiga menit, namun kerusakan yang diakibatkan sangat parah.
Kepala Dusun Selogiri, Alim Wahyudi mengatakan, angin datang sangat menakutkan.
Dari arah timur laut awalnya terlihat awan hitam yang sangat pekat, sementara di Penjor turun hujan rintik-rintik.
Perlahan awan hitam itu bergerak dengan cepat ke arah desa di kaki Gunung Wilis.
"Anginnya sangat cepat dan berputar-putar menakutkan," tutur Alim, Kamis (10/1/2019).
• Puluhan Rumah di Penjor Tulungagung Rusak Diterjang Puting Beliung, 4 Kandang Sapi Rata dengan Tanah
Angin itu ternyata juga membawa material apa saja dari area yang dilewati.
Setelah hujan reda, banyak pelepah pohon kepala yang berserakan di jalan desa dan permukiman warga.
Padahal di Dusun Selogiri tidak ada pohon kepala.
Bahkan angin juga menerbangkan aneka binatang, seperti ular dan bunglon dari hutan.
"Beberapa ular dan bunglon juga kami temukan mati setelah jatuh diterbangkan angin," sambung Alim.
• Hujan Deras Disertai Puting Beliung Robohkan Sejumlah Pohon di Kediri
Sementara itu, seorang warga bernama Suhut (63) mengatakan, angin kencang menerbangkan atap galvalum garasi rumahnya, beserta kerangka besinya.
Atap logam tahan karat ini jatuh tepat di kandang sapi miliknya, tepat di samping selatan rumah.
Kandang sapi ini kemudian roboh menimpa sembilan ekor sapi di dalamnya.
"Beton-beton penyangga kandang juga ambruk tertimpa galvalum. Tapi sapinya selamat, hanya terluka," ungkap Suhut.
Dengan sigap Suhut memotong tali sapi dengan sabit.
Satu per satu sapi dikeluarkan dari kandang.
• Kabupaten Tuban Diterjang Angin Puting Beliung, 3 Bangunan Roboh, 147 Rumah Warga Rusak Ringan
Satu sapi terluka parah di bagian punggung tersayat galvalum, dan satu lainnya terkilir di bagian kaki.
"Tapi semua sudah bisa disembuhkan, kondisinya kembali normal," ucapnya.
Dari tiga dusun di desa ini, baru dua dusun yang sudah didata.
Ada 28 rumah dan 1 masjid rusak, serta empat kandang sapi rata dengan tanah.
Jumlah kerusakan kemungkinan akan bertambah, karena pendataan masih berjalan. (David Yohanes)