TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bambang Haryo berusaha selalu dekat dan mendengarkan rakyat, terutama rakyat kecil.
Anggota DPR RI dari Partai Gerindra asal Surabaya ini mengaku, dirinya tidak bisa dikendalikan sipa pun, kecuali itu yang melakukan adalah rakyat.
Pernyataan Bambang Haryo itu dilontarkan saat berkunjung dan berdiskusi di Kantor Harian Surya, Kamis (31/1/2019) sore. Anggota Komisi V DPR RI ini berdiskusi dengan jajaran manajemen Harian Surya dan wartawan.
Pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopembar (ITS) Surabaya ini baru ramai jadi pembicaraan publik lantaran video saat sidak ke Bandara Internasional Juanda, Kamis (24/1/2019) viral.
Dalam video yang diunggah di media sosial twitter itu viral, karena Bambang Haryo menangis melihat salah satu bagasi milik penumpang pesawat Lion Air tak bisa diberangkatkan karena terkendala bagasi berbayar.
Bambang Haryo mengaku, tidak tega melihat penderitaan rakyat yang semakin berat.
Berikut wawancara wartawan Surya.co.id dengan Bambang Haryo terkait dengan makin tingginya tarif penerbangan, biaya bagasi berbayar dan kiprah dirinya sebagai wakil rakyat.
Bagimana tanggapan dan sikap Anda soal tingginya tarif penerbangan dan biaya bagasi berbayar?
Tarif penerbangan luar biasa tinggi. Masyarakat saat ini sangat resah, apalagi Lion Air membuat layanan bagasi berbayar. Ini makin memberatkan. Saya menangis saat berada di Bandara Juanda. Saat itu saya melihat ada barang milik penumpang yang tak terangkut. Barang itu milik pemumpang asal Balikpapan, tiketnya Rp 1,1 juta dan biaya bagasi harus bayar Rp 700 ribu. Orang itu bawa uang pas-pasan, ternyata barang itu isinya mainan untuk anak-anak.
Mengapa Anda sampai menangis?
Saya teringat masa anak-anak dan itu sampai sekarang. Saya dulu merasakan, punya mainan kesayangan guling dan dot botol. Mainan itu saya bawa saat ayah mengajak naik pesawat Hercules dari Kalimantan ke Surabaya.
Ternyata mainan itu tertinggal di pesawat dan tak bisa diambil. Saya mau lari ke pesawat mengambilnya, tapi takut dan akhirnya tak bisa diambil. Saat itu saya menangis geru-geru (nangis sejadinya).
Sebagai anggota DPR RI, langkah apa yang dilakukan meliat tarif penerbangan tinggi dan bagasi berbayar?
Ini bukti, seharunya harga barang tak boleh lebih mahal dibanding harga nyawa manusia. Pemerintah tak peduli lagi keselamatan nyawa publik. Diberlakukannya tarif bagasi berbayar seharusnya dibuat kajian dulu. Tak boleh langsung dilakukan.Dampanya sangat besar dan multi kompleks, terutama bagi perekominian. Orang berwisata, misalnya.
Sekarang tak mau bawa oleh-oleh banyak. Ekonomi secara total jadi hancur. Saya sudah minta ke pemerintah supaya dikaji dan tak diberlakukan. Kalau tiga hari kedepan ini tak dilaksanakan, saya akan ekspos lagi.