TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Khofifah Indar Parawansa resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur 2019-2024. Dibalik sosoknya yang inspiratif empat anggota polisi Polda Jawa Timur buka-bukaan soal perjuangan Khofifah selama menjalani proses kampanye Pilgub 2018.
Mereka adalah Bripka Sapari, Bripda Lailia Dwi Astuti, Bripda Yuyun Widia Wati dan Bripda Nur Halimatus Sakdiyah.
Keempat anggota korps polisi itu mendapat tugas mengawal kemana pun Khofifah Indar Parawansa berada dan beraktivitas sejak ditetapkan sebagai calon gubernur di kontestalasi Pilgub tahun lalu.
Ke empatnya menjadi saksi perjuangan Khofifah hingga wanita empat anak itu mencatat sejarah baru sebagai gubernur perempuan pertama Jawa Timur.
"Tugas kami adalah mengamankan dan mendampingi beliau di setiap kegiatan, prinsipnya itu. Dari mulai awal kampanye sampai ibu dilantik," kata Bripka Sapari, Koordinator Pengawal Pribadi Khofifah, Sabtu (16/2/2019).
Selama menjalani masa kampanye, turun ke masyarakat dengan jadwal yang padat adalah aktivitas yang sehari-hari mereka hadapi.
Bahkan dalam satu hari ada 14 titik yang harus didatangi Khofifah untuk menyapa masyarakat. Mulai pasar tradisional, bertemu komunitas masyarakat, ke forum musyawarah dan diskusi, hingga sowan ke pondok pesantren.
• Kunjungi Ahmad Dhani, Sandiaga Uno Miris Dengan Kondisi Lapas Medaeng Melebihi Kapasitas
• Hanya Bersihkan Kura-kura, Pria Asal Taiwan ini Dibayar Sampai Rp 36 Juta, Kisahnya Viral!
• Pemilik Panti Pijat Plus-Plus Sebut Miracle Spa and Massage Miliknya Hanya Bisnis Sampingan
"Beliau orang yang ramah. Dan yang membuat saya kagum dan respect adalah sifat beliau yang tidak membeda-bedakan seseorang, sosoknya yang keibuan membuat orang di sekitarnya merasakan kekeluargaan yang erat," kata Sapari.
Dalam mengawal, dari Polda Jatim para polisi ini dibekali senjata. Yang digunakan sebagai langkah antisipatif jika ada orang yang berbuat jahat, atau menyakiti Khofifah.
"Yang paling susah memang saat di tengah pasar, atau kerumunan. Orang sangat antusias bertemu ibu dan ingin bersalam, bahkan rebutan. Itu tantangannya kami harus jeli membaca situasi, membaca orang," kata bapak beranak satu ini kepada Tribunjatim.com
.
Suka duka mengawal tokoh nasional seperti Khofifah juga dirasakan betul oleh Bripda Yuyun Widia Wati. Sebagai sosok tokoh perempuan, Khofifah dinilai sebagai sosok yang kental sifat keibuannya.
Menurutnya, Khofifah bukan tipe wanita yang repot, justru wanita yang dua kali jadi menteri negera itu sangat sederhana dan tidak neko-neko.
"Yang penting selalu bawa kopi hitam di tas. Ibu suka kopi hitam tanpa gula, jadi selalu siap," katanya Bripda Yuyun.
"Gandengannya sama air putih hangat," lanjutnya kepada Tribunjatim.com
.
Selama masa kampanye, Bripda Yuyun mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari Khofifah. Terutama bagaimana hormat dan sopan santun pada orang lain, pada orang yang lebih tua.