TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Pada acara talkshow kebudayaan yang digelar oleh UKM Teater Fataria IAIN Madura, Kabupaten Pamekasan, Sabtu (23/2/2019) malam, Budayawan Madura, D. Zawawi Imron menitip pesan untuk pemimpin masa depan yang akan memimpin Indonesia.
Dalam orasi kebangsaan, D. Zawawi Imron mengatakan, menjelang pilpers 2019, beliau menyarankan jadilah orang yang Golfud yang artinya Gologan Mahfud.
Golongan Mahfud tersebut kata D. Zawawi Imron adalah, golongan orang-orang yang menghormati demokrasi dan tidak mau membeberkan siapa yang akan dipilih, meski kepada istri sekalipun.
"Golongan Mahfud itu jangan sampai diplesetkan ke golongan Mahfud MD itu ya, bukan itu. Golongan Mahfud itu, orang yang benar-benar menjaga kerahasiaan hak pilihnya," jelas D. Zawawi Imron kepada Tribunjatim.com.
D. ZawawiI Imron melanjutkan, pada pemilu tahun ini gunakan hak pilih dengan hati yang bersih.
"Saya tidak tahu mau pilih yang mana. Itu rahasia hak pribadi. Saya juga gak tahu istri saya pilih yang mana dan saya juga tidak mau tahu, karena itu hak pilih dia. Yang penting pada intinya tetap jaga kerukunan," ujar D. Zawawi Imron.
Tak cukup sampai disitu, D. Zawawi Imron menuturkan, kalau negara Indonesia adalah negara yang indah dan juga kaya akan budaya.
"Indonesia ini sebenanrnya sudah indah dan kaya. Kalau yang mengurus negara Indonesia ini hatinya tidak indah dan tidak bersih, mau jadi apa Indonesia di masa depan? Ini pesan saya untuk pemimpin Indonesia di masa depan," tegas D. Zawawi Imron.
• Angin Puting Beliung dan Hujan Deras Terjang Tga Kecamatan di Jombang, Puluhan Rumah Rusak
• Dua Anak Mulan Jameela Datangi Rutan Medaeng Naik Taksi
• Seorang Pria Ditemukan Tewas di Sungai Desa Sidorejo Blitar, Diduga Alami Kecelakaan Tunggal
Kata D. Zawaw Imron, kita harus cinta kepada tanah air Indonesia.
“Gunung biru berselendang awan, hamparan padi menguning laksana permadani, di atasnya burung-burung kecil menyanyikan keagungan Tuhan, di laut buih-buih berkejaran, dan di tepi laut itu nyiur yang melambai-lambai mengucapkan selamat datang kepada nelayan untuk membawa kekayaan dari laut,” ungkapnya dengan nada puitis.
Tapi, tambah penyair yang berjuluk 'Celurit Emas' tersebut, keadaan ini mesti dilengkapi dengan prilaku akhlaqul karimah.
Dalam istilah Jawa disebut hamamayu hayuning bawono, memperindah kecantikan alam. Kemudian merawatnya, maka Tanah Air akan membalasnya dengan panen yang melimpah. Dalam bahasa Bugis disebutkan atiminna wapatu juko madai cengkalawadi; berpikirlah kamu dengan pikiran jernih dan positif, maka kebaikan akan menyelimuti dirimu.
Di ujung refleksinya, D. Zawawi Imron menyampaikan ekspresi kecintaannya terhadap tanah air Indonesia dalam bentuk puisi.
"Kita minum air Indonesia, kemudian jadi darah kita. Kita makan buah-buahan dan beras Indonesia, kemudian jadi daging kita. Kita menghirup udara Indonesia, menjadi napas kita. Kita bersujud di bumi Indonesia, bumi Indonesia adalah sajadah kita. Siapa mencintainya jangan mencipratinya dengan darah. Dan bila saatnya kita mati, kita tidur dalam pelukan bumi Indonesia," ujar D. Zawawi Imron mengakhiri.( Kuswanto Ferdian/TribunJatim.com).