Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dradjad Hari Wibowo, Dewan Pakar Badan Pemenang Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengatakan, negara Indonesia butuh sosok pemimpin yang tegas.
Tentunya ketegasan itu dibutuhkan bersamaan dengan kemampuan meletakkan kebijakan pemerintah yang strategis.
Sosok Prabowo dinilai Dradjad tepat menjadi calon presiden, lantaran memiliki modal ketegasan yang akan berguna saat menghasilkan produk kebijakan yang pro-rakyat.
Terkait isu yang dilontarkan Prabowo tentang adanya 1.100 triliun uang negara yang tersimpan di luar negeri.
• Diawali Senam Gandong Sehat, Ratusan ASMARA For 02 Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi di Surabaya
• 16 Hari Tak Diproses, Kasus Pelecehan pada Relawan Prabowo-Sandi Dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya
Mantan anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2004-2009 itu mengatakan, isu tersebut nyatanya tak dapat direspon secara baik oleh pemerintah yang sedang berkuasa.
"Jokowi pernah bilang kalau sudah punya catatan di sakunya, tentang orang-orang yang nyimpan duit di luar negeri," katanya pada TribunJatim.com seusai hadiri acara deklarasi dukungan Prabowo-Sandi di Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya, Minggu (10/3/2019).
"Nyatanya ketika ada amnesti pajak, jumlah uang yang kembali ke dalam negeri cuma 147 triliun artinya itu hanya 1,5 persen aja," lanjut Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan Badan Intelijen Negara (DISK) itu.
Angka-angka tersebut, bagi Dradjad, belum memuaskan, dan harusnya bisa lebih banyak dari itu.
• Survei Polmark: Elektabilitas Jokowi Belum Aman, Prabowo-Sandi Bisa Menyalip
• Tindaklanjuti Laporan Penghadangan Prabowo Subianto di Surabaya, Bawaslu Klarifikasi Tiga Orang
Untuk persoalan itu saja, Dradjad menambahkan, pemerintah saat ini tampak belum serius menunjukkan komitmennya secara penuh mengganyang "pengusaha hitam" yang membawa lari uang negara ke luar negeri.
"Artinya jikalau negara itu tegas dan berani melawan penguasa hitam jumlah uang yang bisa kembali ke dalam negeri bisa lebih banyak," katanya.
Inilah pentingnya ketegasan, agar triliunan uang negara yang ada di luar negeri, bisa kembali lagi sesuai dengan peruntukannya, membangun masyarakat yang adil dan makmur.
"kita perjuangkan adalah bukan untuk masing-masing kelompok tapi untuk negara kita anak cucu kita," tandasnya.