TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Timur mengungkapkan, tahun ini negara akan kembali menyelenggarakan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Saat ini pihaknya tengah menunggu jadwal resmi dari Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Menurut Kepala BKD Jatim, Anom Surahno, pihaknya kini tengah fokus melakukan persiapan. Di antaranya, dengan menghitung ASN yang dibutuhkan.
"Sekarang (kami) masih tabulasi untuk menghitung berapa kebutuhan formasi masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD)," kata Anom ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (15/3/2019).
Setelah mengetahui jumlah ASN yang dibutuhkan, BKD Jatim akan berkoordinasi dengan Kemenpan-RB.
"Prinsipnya, penyelenggaranya tetap Kemenpan-RB. Proses seleksi segera, sebab sudah mulai ditabulasi formasinya. Dari Kementerian tahun ini ada (seleksi), namun belum ditentukan waktunya," terangnya.
• 27 CPNS Ikuti Pengarahan Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar dan Mulai Bertugas Hari ini
• Pemerintah Buka Penerimaan CPNS Lagi Bulan Maret 2019, Menpan RB Sebut Ada 100 Ribu Formasi
Terkait kuota PNS di Jatim, Anom menjelaskan kuota seleksi ditentukan menggunakan sistem zero growth.
Prinsip ini mengusulkan CPNS tak lebih dari jumlah pegawai yang pensiun, dipecat, atau mengundurkan diri.
Tujuannya, untuk mengendalikan jumlah PNS agar tidak terus bertambah.
"Sebenarnya bukan soal kelebihan atau kekurangan (PNS), namun kita menganut prinsip Zero Growth," kata Anom.
Oleh karena menganut prinsip tersebut, maka yang pensiun harus diganti.
"Kalau yang pensiun ada 100 PNS, seharusnya ada penerimaan 100 ASN," terangnya.
Sedangkan untuk data pegawai yang pensiun hingga tahun lalu mencapai 2400 orang.
Namun, pada seleksi CPNS 2018, baru memperoleh 1971 pegawai. "Kan tidak semuanya terisi," katanya.
Sementara untuk tahun ini, jumlah pegawai yang pensiun berpotensi menyentuh angka 2000.
• Hasil CPNS 2018 Pemkab Jember: 719 Orang Lolos & Sudah Dapat Pengarahan, 76 Kuota Tak Terisi
• Dinas Pendidikan Malang Dapat Tambahan 237 Guru dari CPNS
"Kami masih terus melakukan tabulasi. Namun, untuk kepastian akhirnya, kami serahkan kepada KemenPAN-RB," pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) rencananya akan kembali membuka lowongan kerja untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenpan RB) Setiawan Wangsaatmaja menyebutkan jumlah lowongan yang dibuka mencapai 254.173 ASN.
Untuk detailnya, 85.536 lowongan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan lowongan terbuka lebih banyak untuk Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yakni sebanyak 168.637.
“Kalau ditotal, kurang lebih formasinya saat ini untuk 2019 termasuk yang triwulan 1 ada 254 ribu,” ungkap Setiawan di Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019) dikutip dari wartakota.tribunnews.com.
Dari 254 ribu pegawai yang dibutuhkan, telah diseleksi 51.283 pegawai PPPK yang dilakukan pada triwulan I 2019.
Sama seperti perekrutan tahun-tahun sebelumnya, ada dua yang diprioritaskan yaitu tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan.
"Kami prioritaskan untuk dua tenaga yaitu pendidikan dan kesehatan, itu pertahunnya bisa (dibutuhkan) 100 ribuan paling tinggi di antara yang lain,” kata Setiawan.
Dalam penyeleksian, Setiawan memastikan kalau penilaian tetap berdasarkan kualitas dan dilakukan dengan sistem komputer yang dinilai paling fair bagi pelamar.
“Kami tetap mempertimbangkan kualitas terutama untuk dari umum adalah betul-betul fair dan bisa diikuti sebagaimana seleksi sebelumnya,” ujar Setiawan. (Surya/Bobby Koloway)