TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pada Kamis (28/3/2019) lalu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya mengeluarkan edaran soal gangguan air, yang diakibatkan penurunan pipa di proyek underpass Bundaran Satelit.
Dalam pengumuman tersebut, proses pemotongan pipa dikatakan dimulai Jumat (29/3/2019), dan berakhir Sabtu (30/3/2019).
Namun, karena ukuran pipa yang cukup besar, yakni berdiameter 1000 milimeter serta kondisi lapangan yang tidak memungkinkan penggunaan banyak alat berat, pemotongan pipa baru dilakukan Minggu (31/3/2019), dan selesai Senin (2/4/2019).
"Karena pipanya ini cukup besar, jadi pelanggan pasti banyak mengeluh. Pekerjaan kan digeser, rencana awal Jumat, digeser Minggu baru selesai. Persiapannya sendiri mulai Sabtu, tapi memotong baru Minggu pukul 17.00 WIB itu baru terpotong. Kemudian, setting dan penyambungan baru selesai Senin pukul 04.00 WIB," papar Bambang Eko Sakti, Manajer Humas PDAM Kota Surabaya, Rabu (3/4/3019).
Bambang menjelaskan, molornya pemotongan dikarenakan kondisi lapangan yang sudah dipasangi bangunan untuk underpass, sekaligus dipasangi tiang-tiang pancang penguat pipa, sehingga mobilisasi tidak bisa optimal.
• Insiden Bus Sungeng Rahayu Masuk Sungai di Ngawi, Bus Rusak Parah dan Satu Orang Tewas di Tempat
• GIIAS The Series Antusias Sambut Ladies Day Out
• Aksi Sunyi dan Doa Di Stadion GBT Pada Derbi Suramadu Untuk Mendiang Si Nomer 19 Eri Irianto
Pengerjaan pun banyak dilakukan secara manual dengan tenaga manusia, karena pihaknya harus fokus berkelit dari bangunan-bangunan tersebut.
"Tidak bisa mengeruk tanah dengan alat berat semua, ada satu sisi yang harus manual dengan tenaga manusia karena takut kalau pakai alat berat, nanti kena pipanya, jadi bocor. Jadi ini memperpanjang waktu persiapan pemotongan," imbuhnya kepada Tribunjatim.com
.
Tak ayal, banyak keluhan masuk ke kantornya, mulai dari kondisi air yang mengecil sampai mati total.
Pihaknya sendiri telah memperingatkan lewat edaran yang telah disebarkan minggu, bahwa ada sebagian wilayah yang akan mengalami air mengecil sampai mati.
Daerah yang mengecil airnya adalah Demak, Tembok, Margo Dadi, Margo Rukun, Babadan Rukun, Bangunrejo, Bangunsari, Dupak Masigit, Jepara, Jl. Gresik, Perak, Rajawali, Pesapen, dan sekitarnya.
Sedangkan yang mati mulai dari Putat Indah, Dukuh Kupang, Banyu Urip, Simo Rukun, Simo Margorejo, Pacuan Kuda, Tidar, Sawahan, dan sekitarnya.
"Memang sudah kami sampaikan kepada pelanggan beberapa waktu lalu, beberapa wilayah mati dan mengecil airnya. Tapi jangan khawatir, dalam praktiknya kami sudah kirim kurang lebih 100 tangki, untuk meminimalisir kekhawatiran pelanggan," jelas Bambang kepada Tribunjatim.com
.
Sekitar 100 tangki tersebut dikirim terpisah dalam dua hari, masing-masing hari ada kurang lebih 50 tangki yang ditujukan pada pelanggan terdampak.
Tetapi, layanan tangki ini hanya bisa mencukupi kebutuhan air rumah tangga.
"Sekarang air sudah mulai normal kok. Kan selesai pemasangan Senin pukul 04.00 WIB, 2-8 jam ke depan harusnya sudah normal," ujarnya.
Pelanggan PDAM daerah Banjar Sugihan, Alana Amoretta (23), menyebut daerah rumahnya juga terkena dampak pemotongan pipa tersebut.
Air mengecil sejak hari Sabtu, lalu kini mulai normal.
"Sejak Sabtu itu airnya kecil, tidak sampai mati kok, tapi Selasa mulai normal," katanya.
Warga daerahnya pun telah mempersiapkan diri menyimpan air karena sudah tahu soal pemotongan pipa.
Namun, banyak warga yang menyampaikan keluhan dengan mengirim tweet pada akun Twitter resmi @PDAMSurabaya.
Satu di antaranya adalah @indrie_mangoe yang meminta PDAM untuk memberi pengumuman akurat bila akan melaksanakan pekerjaan.
"Utk kdpnnya kami mohon klu ada pemberitahuan yg akurat, dr hr apa sampek hr apa airnya, jd gk beleset gni, pemberitahuannya dr jumat-sabtu, tp trnyata sampek senin mlm br nyala, sdgkan persediaan sdh tdk ckp, klu dr awal pembrthuan pst kita jg akan prepare lbh byk lg air nya," tulisnya.
Selanjutnya, Bambang memaparkan tugas PDAM hanya menurunkan pipa, lalu diberi pelindung supaya tidak berkarat.
"Setelah itu kami serahkan ke Pemkot untuk dilakukan penguatan struktur pipa, supaya nanti ada tekanan dari kendaraan lewat di atas tidak pecah," tutupnya. (del/TribunJatim.com).