Reaksi Para Tokoh Soal Kasus Audrey, Mahfud MD Sebut Pelakunya Bengis, Putri Ahok Pilih Sikap Lain

Penulis: Januar AS
Editor: Melia Luthfi Husnika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Justice for Audrey dan Nathania Purnama

Reaksi Para Tokoh Soal Kasus Audrey, Mahfud MD Sebut Pelakunya Bengis, Putri Ahok Pilih Sikap Lain

TRIBUNJATIM.COM - Terkait kasus Audrey, pengeroyokan pelajar SMP di Kota Pontianak mendapatkan sorotan dari banyak pihak.

Dari Mahfud MD, Hotman Paris Hutapea, hingga puteri dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Nathania Purnama.

Pelaku pengeroyokan siswi SMP di Kota Pontianak, Audrey diketahui masih di bawah umur.

Meski begitu, pelaku dalam kasus Audrey ini harusnya tak bisa berlindung dari jerat hukum hanya karena berstatus anak-anak.

Hukum Indonesia sudah mengatur semuanya mengenai cara menangani kasus kejahatan yang dilakukan anak-anak atau mereka yang belum cukup umur.

TERBONGKAR Peran & Sosok Pengeroyok Audrey Siswi SMP, Jeritan Hati Ibu Korban Saya Tidak Mau Damai

Purnawirawan TNI Bongkar Fakta Lain Kampanye Jokowi yang Membeludak, Sebut Drone Bakal Dilarang

Hal itu disampaikan Gubernur Kalbar Sutarmidji terkait pengeroyokan siswi SMP di Kota Pontianak yang diduga dilakukan siswi SMA Pontianak.

Sutarmidji menegaskan, pelaku harus bertanggungjawab atas perbuatan yang telah dilakukan.

Apalagi yang terjadi, menurutnya termasuk dalam kategori penculikan.

"Saya minta kasus ini tetap dilakukan proses hukum, karena ini terencana," tegasnya Sutarmidji seperti yang dilansir TribunJatim dari Tribun Pontianak, Rabu (10/4/2019).

Sikap Tak Terduga Nia Ramadhani Lihat Asisten Raffi Ahmad Duduk di Lantai, Ekspresi Syahnaz Berubah!

Hotman Paris Geram Kasus Pengeroyokan Siswi SMP Audrey, Desak Jokowi: Ini Kesempatan Emas Buatmu

"Ini bisa masuk kategori penculikan. Ini sudah tidak dapat ditoleransi. Memang di bawah umur tapi dari sisi korban juga harus diperhatikan," lanjutnya.

Sutarmidji menyampaikan, jika karena berstatus anak-anak lalu tindak pidananya dikesampingkan, maka akan berdampak buruk di masa depan.

"Kalau selalu berlindung karena pelaku dibawah umur, suatu saat akan banyak kejahatan yang dilakukan anak di bawah umur atas perintah orang dewasa," ujarnya.

Sejumlah tokoh pun bereaksi atas kasus Audrey itu.

Satu di antaranya adalah Hotman Paris Hutapea.

Hotman Paris menjadi pengacara yang sejak beberapa hari belakangan terus ditandai di berbagai postingan terkait kasus pengeroyokan siswi SMP di Kota Pontianak yang viral.

Gisella Anastasia Kenalkan Wijin pada Gempi, Gading Marten Beri Respon Begini Saat Ditanyai

Terbukti Palsukan Dokumen Nikah Hilda Vitria, Kriss Hatta Ditahan di Lapas Bulak Kapal Bekasi Kota

Hotman Paris akhirnya menanggapi kasus yang tengah viral di media sosial hingga menarik perhatian banyak pihak itu.

Sebelumnya, para selebgram, influencer, hingga para artis Indonesia berbondong-bondong mengecam penanganan kasus yang akhirnya dibawa ke ranah hukum itu.

Hotman Paris pun menanggapi colekan netizen kepadanya terkait kasus ini.

Melalui Instagramnya, sejak Selasa (9/4/2019), Hotman Paris memposting beberapa video.

Ia juga memposting beberapa foto ilustrasi yang viral untuk meminta keadilan bagi kasus Audrey sang Siswi SMP.

Hotman Paris angkat suara dan menyebut akan siap mencari keadilan bagi korban tersebut.

"Minta no hp keluarga korban?? Ayok kita berjuang agar pelaku di adili,"tulisnya, Selasa (9/4/2019) malam.

Dalam unggahannya, Hotman Paris yang saat ini tengah mengupayakan berkomunikasi dengan keluarga korban mengunggah informasi dari netizen yang menyertakan tagar #JusticeForAudrey yang telah viral lebih dulu di banyak media sosial.

Hotman bahkan mengunggah aktivitasnya yang sudah menghubungi banyak media televisi untuk mengangkat soal kasus ini.

"Sejak tadi malam hotman sudah bergerak hub semua teman di tv tv" tulisnya di sebuah postingan lain.

Rabu (10/4/2019), Hotman Paris kembali memberikan statement terbaru terkait kasus pengeroyokan Audrey.

Hotman langsung menyampaikan pesannya kepada Presiden RI yang saat ini masih menjabat, Joko Widodo.

Dalam sebuah video, Hotman Paris terlihat mengenakan setelan jasnya yang unik berwarna merah muda lengkap dengan sepatu berkilaunya.

Ia duduk di sebuah kursi di warung kopi andalannya, dan mengeluarkan statement berupa pesan kepada Presiden.

Menurut Hotman Paris, kasus pengeroyokan Audrey akan bisa terselesaikan jika Presiden RI mau memberikan satu ucapan di depan media.

Ucapan untuk memerintahkan segenap pihak kepolisian dan penegak hukum agar mau mengusut tuntas kasus tanpa memandang usia dan hal lainnya.

"Salam kopi Joni, kasus Audrey, hanya dengan satu kalimat, apabila Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi, berbicara di televisi, agar kasus Audrey Pontianak segera disidik, dan ditangkap pelakunya, maka hukum akan cepat berjalan" kata Hotman Paris di video tersebut.

Hotman Paris memberikan pesan kepada Presiden RI itu untuk benar-benar melihat kasus yang membuat banyak pihak miris.

Menurut Hotman, jika Jokowi memberikan tanggapan untuk kasus ini, maka ini menjadi waktu yang tepat untuknya.

"Pak Jokowi, this is the right time for you, menjelang pilpres, this is the right time for you"

"Segera ucapkan di televisi agar hukum ditegakkan, agar pelaku ditangkap, kasihan itu putrinya (korban)," ucapnya lagi.

Hotman Paris di video juga menyampaikan bahwa ia akan memberikan semua honor yang baru saja ia dapatkan kepada ibu korban.

Menurut Hotman Paris, hal itu menjadi satu langkah awal untuk memulai penegakkan hukum di Indonesia, dan dirinya siap untuk membela.

"Aku baru dapet honor dari Jombang, untuk ibu korban, akan aku sumbangkan untuk awal penegakkan hukum kasus itu, Salam Hotman Paris!" tutup Hotman kemudian.

Pakar hukum Mahfud MD juga turut mengomentari kasus itu.

Kali ini, Mahfud MD mengomentari satu di antara terduga pelaku penganiayaan.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menulis keheranannya terhadap satu di antara terduga pelaku penganiayaan yang ternyata seorang perempuan.

Bahkan, Mahfud MD menyebut, perempuan itu bengis.

"Wuih, pelakunya perempuan? Perempuan kok bengis yaaa," tulis Mahfud MD.

Sebelumnya, Mahfud MD juga bicara soal proses hukum terkait kasus penganiayaan yang dialami Audrey.

Mahfud mengakui, dirinya belum mengetahui secara persis tentang kasus penganiayaan terhadap Audrey.

Namun, lanjut Mahfud MD, bila ada pelanggaran hukum, maka harus diproses secara hukum.

Kecuali dalam delik aduan, dalam hukum tidak ada damai atau maaf, sehingga semua harus ditindak.

"Kasus bagaimana dan dimana? Terlalu banyak berita shg tak semua sempat saya baca."

"Tapi prinsipnya kalau ada pelanggaran hukum ya harus diproses scr hukum."

"Kecuali dlm delik aduan, dlm hukum pidana itu tdk ada damai atau maaf; semua hrs ditindak," tulis Mahfud MD.

Setelah ada netter yang memberitahu kejadian tersebut, Mahfud MD kembali mencuit, saat ini, polisi sudah bertindak.

Ada prosedur-prosedur hukum yang harus dilewati dengan sabar.

Bila ingin negara ini baik, lanjut Mahfud MD, maka harus ada penegakan hukum secara tegas.

Namun, berukum harus bersabar agar tidak salah sasaran.

"Terimakasih, Adit. Polisi sdh bertindak. Hukum ada prosedur2nya yg hrs dilewati dgn sabar."

"Pokoknya hrs ada penegakan hukum scr tegas jika kita ingin negara ini baik."

"Tapi juga berhukum itu hrs bersabar agar tdk salah sasaran," cuit Mahfud MD.

Meski demikian, reaksi berbeda ditunjukkan oleh Nathania Purnama, yang merupakan puteri Ahok.

Nathania Purnama meminta masyarakat tak membenci pelaku.

Nathania Purnama kemudian memberikan alasannya.

Awalnya Nathania Purnama terlihat mengunggah tangkapan layar berita soal kasus Audrey di Instastorynya.

Ia lantas mengatakan membagikan berita tersebut tak bermaksud untuk membuat kasus Audrey semakin 'panas'.

Nathania Purnama mengaku ia berharap orang-orang tak cuma dapat membuka matanya terkait kecacatan sistem hukum dalam kasus pengeroyokan yang melibatkan anak di bawah umur, tetapi juga dapat mengubahnya.

Pasalnya menurut Nathania Purnama suara masyarakat memiliki kekuatan yang besar.

Tak cuma itu Nathania Purnama juga menilai, saat ini hukum 'tak berbuat apa-apa' karena takut merusak masa depan ke-12 terduga pelaku tersebut.

"The reason I'am posting it on my story knowing full well thounsands will read it is not to get gossip to spread around

There is power in people's voice, and by spreading this awful news, I hope to get more people to not only be aware of the evident flaws withim our justise sytem, but so it could eventually lead to chage

Its because the justice sytem is currentky doing nothing because the are afraid 'ruining the future' for those highschool girls," tulis Nathania Purnama dikutip TribunJakarta.com (grup TribunJatim.com).

Nathania Purnama mengingatkan inti dari permasalahan kasus Audrey adalah sistem hukum dan bagaimana mereka (orang-orang yang terlibat re) dapat menerima situasi tersebut.

Ia juga mengatakan membenci dan memaki ke-12 terduga pelaku tak akan menghasilkan apa-apa.

Tindakan demikian menurut Nathania Purnama justru akan memberikan perhatian yang seyogyanya dinikmati oleh ke-12 siswi SMA itu.

Nathania Purnama mengatakan memaki dan membenci tak akan memberikan pelajaran yang berarti kepada terduga pelaku dalam kasus Audrey.

"The main source of the promblem is the justice sytem and how they chose to, at the moment, deal with the situation.

Hating and damning those girls do not do anything but feed the attention they obviously enjoy.

It really won't teach them a lesson that way," tulis Nathania Purnama.

Nathania Purnama kemudian membagikan sebuah petisi online terkait detail kasus Audrey.

Instastory Nathania Purnama (Instagram Nathania Purnama)

Berita Terkini