Pilpres 2019
Purnawirawan TNI Bongkar Fakta Lain Kampanye Jokowi yang Membeludak, Sebut Drone Bakal Dilarang
Dalam satu foto kampanye Jokowi terlihat membeludak. Namun, foto lainnya membongkar fakta lain. Mana yang benar?
Penulis: Januar AS | Editor: Melia Luthfi Husnika
Purnawirawan TNI Bongkar Fakta Lain Kampanye Jokowi yang Membeludak, Sebut Drone Bakal Dilarang
TRIBUNJATIM.COM - Joko Widodo (Jokowi) menggelar kampanye di Solo, Selasa (9/4/2019).
Tepatnya, Jokowi menggelar kampanye akbar di Stadion Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) memberikan orasi di tengah puluhan ribu pendukungnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menjadi petahana itu, pertama membuka kampanye akbar Jokowi di Solo dengan menanyakan kabar masyarakat Solo Raya dan sekitarnya yang hadir dalam kampanye.
• Kelakuan Tak Sopan Nagita Slavina di Rumah Konglomerat, Raffi Ahmad Lirik Sinis, Lihat Wajah Merry
• Pasangan Capres Ini Disebut Menang Telak di Luar Negeri, KPU Langsung Bongkar Faktanya, Siapa Benar?
"Pripun kabaripun (gimana kabarnya?)," kata dia yang diulang tiga kali disambut meriah.
Lantas Jokowi meminta para pendukung setianya mengangkat jari atau jempol.
"Ayo angkat jarinya, angkat jempolnya," tuturnya sembari mempraktikkan.
Jokowi pun membuka nostalgia jika dirinya sangat senang menyapa pendukung di kampung halamannya yang telah mengubah karir dalam kepemimpinannya.
• Kisah Keapesan Soeharto Sebelum Jadi Tentara & Presiden, Berawal dari Pinjam Sarung Kesayangan Tante
• FAKTA BARU Kasus Audrey Siswi SMP, Hotman Paris Singgung Dugaan Peran Pejabat dari Keluarga Pelaku
• Terungkap File Rahasia CIA, Presiden Soekarno Pernah Menjadi Incaran Pembunuhan di Era Perang Dingin
• TERBONGKAR Peran & Sosok Pengeroyok Audrey Siswi SMP, Jeritan Hati Ibu Korban Saya Tidak Mau Damai
"Saya sangat senang sekali bisa hadir di Solo, kota yang sangat saya cintai," ucap dia.
"Saya mengawali karier di bidang pemerintahan di sini (Solo)," jelasnya menegaskan.
Lebih lanjut dia menerangkan, pada 2005-2010 dia berhasil memimpin Solo dengan aman hingga dilanjutkan pada dua periode 2010-2012.
"2012 saya dipanggil Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) ke Jakarta," tuturnya.
"Saya pun jadi Gubernur DKI Jakarta, tetapi kurang dari tiga tahun dicalonkan presiden," aku dia mengenang perjalanannya.
"Dulu Pilpres 2014 Jateng 66, 65 persen," ungkapnya.