Pilpres 2019

Daftar Nama 65 Calon Menteri Prabowo Subianto Terbongkar ke Publik, Ada Rocky Gerung hingga Artis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat menyapa massa kampanye akbar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (31/3/2019).

Daftar Nama 65 Calon Menteri Prabowo Subianto Terbongkar ke Publik, Ada Rocky Gerung hingga Artis

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jelang Pilpres 2019, sejumlah nama tokoh disebut sebagai calon menteri Prabowo Subianto jika terpilih sebagai presiden kelak.

Nama-nama itu belakangan terbongkar ke publik.

Latar belakang calon menteri Prabowo Subianto itupun beragam.

Dari akademisi, hingga militer.

Pengakuan SBY yang Sering Disadap, Tak Pernah Telepon Lebih dari 3 Menit hingga Tahu Sosok Pelakunya

Dari ex menteri Jokowi hingga ex ajudan Soeharto.

Prabowo Subianto menyebut sendiri sederet nama calon menteri di bawah kabinetnya kelak.

Misalnya Sudirman Said yang pernah menjadi menteri di era Jokowi.

Lalu ada juga Sjafrie Sjamsoeddin yang merupakan mantan ajudan Soeharto.

Kondisi Terkini Ani Yudhoyono, Duduk di Kursi Roda Depan SBY & Tulis 1 Kalimat, Perhatikan Tubuhnya!

Lalu ada juga mantan artis Dede Yusuf, hingga nama Rocky Gerung juga muncul/

Mereka juga hadir di forum Pidato Kebangsaan oleh Prabowo: "Indonesia Menang Bersama Tim Prabowo-Sandi " di Surabaya, Jumat (12/4/2019). (bob)

Berikut Deretan Nama Calon Menteri Prabowo-Sandi :

Prabowo Subianto (YouTube/ Digdaya TV)

- Bambang Widjojanto (Ex Wakil Ketua KPK)
- Alex Yahya Datuk (Ex Kabid Investasi HIPMI)
- Bambang Susanto Priyohadi (Ex Staf KhusuMenko Maritim)
- Bembi Uripto (Deputi Bappenas Bidang SDA)
- Budi Djatmiko (Ketua Umum APTISI)
- Chusnul Mariyah (Ex Komisioner KPU)

SBY Kritik Cara Kampanye Prabowo-Sandiaga di GBK, Sebut Pemimpin Rapuh & Tak Pantas Pimpin Bangsa

- Dahlan Iskan (Ex Menteri BUMN)
- Erwin Aksa (Dirut Bosowa)
- Ferry Mursidan Baldan (Ex Menteri Pertahanan)
- Firmansyah (Rektor Paramadina)
- Gamal Albinsaid (CEO Indonesia Medika)
- Lily Sriwahyuni S (Staf Khusus Kemenkes)
- Mochtar Niode (Ahli Mobil Listrik)
- Natalius Pigai (Ex Anggota Komnas HAM)
- Otto Hasibuan (KDP Peradi Kadin)
- Rizal Ramli (Ex Menko Maritim)
- Rustika Tamrin (Psikolog UI)
- Rocky Gerung (Filsuf UI)
- Said Didu (Ex Sekretaris Kementerian BUMN)
- Salim Said (Ahli Strategi Militer)
- Sjafrie Syamsuddin (Ex Wamen Pertahanan)
- Sudirman Said (Direktur Menteri BPN)

Detik-detik Perjuangan TNI Giring Gajah ke Hutan, Soeharto Larang Gunakan Senjata & Kuras Air Mata

- Sujana Royat (Ex Deputi Menkokesra)
- Sehendra Ratu Prawinegara (Ex Staf Khusus Menteri PU)
- Teguh Santosa (CEO Rakyat Merdeka)
- Tri Hanurita (Ex Komisaris Indika)
- Wisnu Wardhana (Ex Dirut Indika Energy)
- Eddy Suparno (Sekjen PAN)
- Priyo Budi Santoso (Sekjen Berkarya)
- Mulfachri Harahap (Wakil Ketua Komisi III DPR RI)
- Amir Syamsudin (Ex Menteri Kemkumham)
- Ustad Yusuf Martak (Ketua GNPF Ulama)
- Fadli Zon (Wakil Ketua DPR)
- Fahri Hamzah (Wakil Ketua DPR)
- Ahmad Riza Patria (Wakil Ketua Komisi II DPR RI)
- Fari Djemy Francis (Ketua Komisi V DPR RI)
- Dede Yusuf (Ketua Komisi IX DPR RI)
- Soepriyatno (Wakil Ketua Komisi IX DPR RI)
- Tedjo Edhy Purdijatno (Ex Menko Polhukam)
- Imam Sufaat (Ex KASAU)
- Arifin Seman (Direktur BPN)
- Bambang Haryo Soekartono (Anggota KomV DPR RI)
- Dahnil Anzar Simanjuntak (Koordinator Jubir BPN)
- Damayanti Hakim Tohir (Ketua Kadin)
- Dian Islamiati Fatwa (Wartawan Senior)
- Didik J Rachbini (Pendiri Indef)
- Dirgayuza Setiawan (Ex Mckinsey, Lulusan Oxford)
- Drajat Wibowo (pendiri Indef)
- Fuad Bawazier (Ex Menteri Keuangan)
- Glenny Kairupan (Direktur Penggalangan BPN)
- Hanafi Rais (Wakil Ketua Komisi I DPR RI)
- Harryadin Mahardika (Ex Direktur MM MBA UI)
- Ichsanuddin Noorsy (Pengamat Politik Ekonomi)
- Irawan Ronodipuro (Direktur Luar Negeri BPN)
- Kardaya Warnika (Ex Kepala BP Migas)
- Laode Kamaluddin (Rektor Unissula)
- Nanik S Deyang (Wakil Ketua BPN)
- Putra Jaya Husin (Ex Wakil Ketua Komisi V DPR RI)
- Rachmat Pambudy (Komut PT PPI)
- Rahayu Saraswati (Anggota Komisi VIII DPR)
- Rauf Purnama (Dirut Berau Nusantara)
- Rustriningsih (Ex Wagub Jawa Tengah)
- Said Iqbal (Ketum KSPI)
- Sufmi Dasco Ahmad (Anggota Komisi III DPR)
- Thomas Djiwandana (Bendahara BPN)

Ternyata, Dahlan Iskan Mendukung Prabowo di Pilpres

Dahlan Iskan membuat kejutan dengan keputusannya mendukung Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Mantan Menteri BUMN memberikan alasan, dirinya merasa tak puas dengan kinerja Presiden saat ini yang kembali mencalonkan diri, Joko Widodo.

Memberikan sambutan pembuka pada acara Pidato Kebangsaan Prabowo di Surabaya, Jumat (12/4/2019), Dahlan pun membeberkan sejumlah alasannya.

Ia mengaku pada pemilu 2014 silam, dirinya memang sempat mendukung Jokowi.

"Lima tahun yang lalu, saya mendeklarasikan besar-besaran mendukung Pak Jokowi. Saat itu, saya berharap banyak, Pak Jokowi memiliki program Revolusi Mental," kata Dahlan Iskan di atas podium.

Selain program revolusi mental, Dahlan juga cukup optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan Jokowi bisa melambung tinggi.

"Pak Jokowi sebelumnya juga punya program yang hebat yang dipercaya membuat pertumbuhan ekonomi yang tinggi," katanya kepada Tribunjatim.com.

"Sehingga, kami percaya saat itu akan membuat pendapatan perkapita menjadi $7000USD dari sebelumnya sudah 5000USD. Sayang, itu tak terlaksana," kata Dahlan yang juga mantan Menteri BUMN ini.

Ia juga membantah bahwa pilihan ini didasarkan pada nasib Dahlan Iskan selama lima tahun terakhir. "Karena itu, saya hari ini menjatuhkan pilihan ke Pak Prabowo. Bukan karena nasib saya lima tahun terakhir. Itu saya ambil dengan risiko sebagai seorang pengabdi," katanya kepada Tribunjatim.com.

Pihaknya berani memberikan pilihan tersebut dengan segala konsekuensinya.

"Seperti Pak Jokowi menjadi presiden difitnah selama 4,5 tahun. Bahkan, juga seperti Pak Prabowo, difitnah selama 17 tahun," katanya.

Selain itu, dukungan ini diberikan mempertimbangkan usulan para Dahlanis, komunitas yang selama ini mendukungnya. "Para Dahlanis di seluruh Indonesia juga sudah berkumpul di pemilu sebelumnya. Ini dilakukan untuk mengambil sikap, antara memihak Pak Prabowo atau Pak Jokowi," katanya.

Saat itu, Dahlan memutuskan mendukung Jokowi.

"Padahal saat itu, para Dahlanis memihak Pak Prabowo. Namun, saya memveto dengan memilih Pak Jokowi melalui pertimbangan berbagai program Pak Jokowi itu," terangnya.

"Pemilu tahun ini, giliran saya yang ikut pimpinan para Dahlanis di seluruh Indonesia," pungkasnya.

Sontak, pengakuan Dahlan ini pun memantik sorakan para pendukungnya. Mereka saling bersahutan dengan memberikan tepuk tangan kepada mantan pimpinan redaksi salah satu media surat kabar nasional ini.

Dahlan tak sendiri, ia hadir dengan puluhan tokoh nasional di forum tersebut. (bob/TribunJatim.com).

Berita Terkini