Peran Sansa Stark dalam 'Game of Thrones' Season 8 berisiko memecahkan keluarganya.
TRIBUNJATIM.COM - Game of Thrones Season 8 mulai ditayangkan di HBO, Minggu (14/4/2019) waktu Amerika atau Senin (15/4/2019) waktu Indonesia.
Sophie Turner, sebagai aktris pemeran tokoh Sansa Stark di Game of Thrones Season 8 sempat membocorkan perannya yang berisiko memecah belah keluarganya.
Dikutip dari Entertainment Weekly pada Minggu (14/4/2019), Sophie Turner menjelaskan tentang bagaimana peran Sansa Stark di season terakhir Game of Thrones.
• Cara Nonton Game of Thrones Season 8 di HBO, Tayang Mulai Senin (15/4/2019), Simak Jadwalnya
Menurut Sophie Turner, Sansa Stark sangat menikmati perannya sebagai seorang pemimpin House of Stark di Winterfell.
Diketahui, Sansa Stark sebagai anak tertua mendiang Ned Stark yang masih hidup memang tengah menduduki posisi sebagai pemimpin.
Posisi Lady of Winterfell diduduki Sansa Stark selama kakak angkatnya, Jon Snow, pergi menemui Daenerys Targaryen.
Sansa Stark juga merasa bahagia kala ia bisa menikmati kemerdekaannya, setelah lama terbelenggu di tangan kerajaan lain.
• Jadwal Game of Thrones Season 8 Waktu Indonesia, Tayang di HBO Mulai Senin (15/4/2019)
"Sansa dalam season ini sangat menikmati perannya menjadi seseorang yang berkuasa atas dirinya sendiri dan menjadi pemimpin Winterfell," ujar Sophie Turner.
Dalam menjalani perannya sebagai pemimpin kerajaan, Sansa Stark menghadapi berbagai tantangan.
Di antara tantangan tersebut adalah adanya ancaman dari orang-orang yang ingin menumbangkan kekuasaannya.
"Tahun ini ada berbagai tantangan dari orang yang masuk dalam kehidupan Sansa dan mengancam kekuasaannya," kata Sophie Turner.
• Foto-foto Perdana Para Tokoh Game of Thrones Season 8 Dirilis HBO, Tampil Berbaju Musim Dingin
Saking banyaknya ancaman, Sophie Turner menjelaskan tokoh yang diperankannya ini harus mengambil tindakan serius.
Sansa Stark disebut mengalami momen dimana ia bisa jadi mengalah pada suatu ancaman dan bahkan berisiko memecah belah keluarganya.
"Sansa harus mundur beberapa langkah dan tindakannya itu berisiko memecah belah keluarganya," ujar Sophie Turner.