TRIBUNJATIM.COM, MALANG - 5 personel Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya, melakukan olah tempat kejadian perkara di Pasar Lawang, Jum'at (19/4/2019).
Kelima personel tersebut adalah, Kompol Handi Purwanto Kaur Subbid Fiskomfor, Kompol Agus Santosa Pemeriksa Forensik Muda, Kompol Hadi Setiyono Pemeriksa Forensik Muda, Aiptu Kukuh Jayeng Trimono Banum Subbag Renmin, dan Pengda Nursalim Banum Subbag Renmin.
• Tabrakan Tiga Kendaraan di Jalan Raya Pasuruan-Malang Sebabkan Satu Orang Meninggal Terlindas Pikap
• Pemkot Malang Akan Tutup 15 Toko Modern yang Lokasinya Dekat dengan Pasar Rakyat Tradisional
• Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 di Kota Malang, Jokowi-Ma’ruf Amin Unggul 68% Atas Prabowo-Sandi
Kalabfor Mabes Polri Cabang Surabaya, Kombes Pol Koesnadi menjelaskan, kedatangan tim di Pasar Lawang guna menyelediki penyebab kebakaran, sebagaimana hasil koordinasi dengan pihak Polres Malang.
Tim tiba dilokasi sekitar pukul 10:00 waktu setempat.
• TKD Kota Malang Mengklaim Capres dan Cawapres Jokowi-Maruf Amin Unggul 65% Atas Prabowo-Sandiaga
• Curiga Bau Busuk di Depan Gang, Warga Sukun Kota Malang Temukan Jasad Bayi Dalam Tas Kresek
Lengkap dengan peralatan identifikasi, tim langsung bergerak di lantai dua area terdampak kebakaran. Mereka juga melibatkan beberapa pedagang untuk dimintai keterangan agar mendapatkan petunjuk.
Tampak petugas mengecek beberapa bagian kios pasar yang sudah hangus terbakar.
Setelah bergerak dari lantai 2, tim bergeser ke lantai 1 yang merupakan tempat kios-kios penjahit. Di lantai 1 ini tim menemukan sebuah barang yang diduga kompor listrik.
Butuh waktu sekitar 40 menit bagi tim Labfor untuk mendalami bagian-bagian kios di lantai 1 Pasar Lawang bagian Selatan itu. Suasana di lokasi masih terasa panas.
Asap hingga kini masih tampak mengebul dari beberapa titik. Lebih dekat, terpantau mesin-mesin jahit yang sudah hitam terkena amukan si jago merah.
Berdasarkan analisis di lokasi, api pertama kali muncul dari salah satu kios di lantai 1. Koesnadi menjelaskan, dari lokasi kejadian tim berhasil menemukan beberapa barang bukti yang digunakan untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Kami melakukan investigasi secara menyeluruh dan komprehensif. Kami membawa barang bukti kompor listrik dan trafo lampu penerangan serta setrika listrik," tutur Koesnadi usai lakukan penyelidikan bersama tim.
Koesnadi menambakan, barang-barang bukti tersebut belum bisa dijustifikasi sebagai penyebab kebakaran. Terkait mana saja barang bukti yang lebih kuat terindikasi sebagai penyebab kebakaran, Koesnadi masih belum bisa menjelaskan secara faktual.
"Hasilnya menunggu dari penyidik setelah saya terima penyelidikannya lengkap. Semua barang itu belum ditentukan jadi sumber kebakaran nanti kita periksa lagi, selain itu kita amankan abu sisa kebakaran," imbuh Koesnadi.
Terkait spekulasi mengenai lantai 1 sebagai titik awal terjadinya kebakaran, Koesnadi tak memungkiri di lantai secara intensitas memang paling lama mengalami kebakaran.
"Kita sudah memeriksa dari tingkat kerusakan bisa mengerucut ke lantai 1 di titik awalnya. Dari tingkat kerusakannya yang paling parah menunjukan di situ mengalami proses pembakaran yang paling lama," jelas Koesnadi.
Durasi waktu yang dibutuhkan tim Labfor adalah sekitar 2 minggu untuk menemukan fakta penyebab kebakaran.
"Setelah semua diterima secara lengkap. Mungkin dua minggu," tandasnya