Diduga Punya Masalah Berat, Pegawai Depot Hongkong di Surabaya Bunuh Diri Lompat dari Lantai 4

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan TribunJatim.com,  Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seorang pegawai Depot Hongkong mengakhiri hidupnya dengan cara loncat dari lantai empat Gedung Pertokoan Kedungdoro 36-46 Surabaya, Sabtu (27/4/2019).

Insiden bunuh diri itu terjadi pukul 01.15 WIB. Sebelum jatuh menghujam permukaan paving, tubuh korban sempat membentur sebuah mobil Suzuki Spalash bernopol L-1981-ZX yang terparkit tepat di depan Hotel Nite & Day.

Korban diketahui berinisial MN (17).

Sejauh ini polisi masih berupaya mencari identitas lengkap terkait domisili asalnya.

Pengamen Badut Ditemukan Tewas Gantung Diri Pakai Sarung, Sempat Curhat ke Teman Pengen Bunuh Diri

Nyaris Tenggelam di Sungai Niyama Tulungagung, Aksi Bunuh Diri Wanita Ini Digagalkan Warga Sekitar

Namun, berdasarkan penuturan saksi, MN terhitung sudah bekerja di depot tersebut selama enam bulan.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Sawahan AKP Haryoko Widhi, sebelum ditemukan meninggal karena loncat dari lantai empat, korban diketahui terhitung sudah dua hari tak masuk kerja.

Dugaan sementara penyeban korban memutuskan untuk bunuh diri, karena memiliki masalah.

"Dugaan sementara hasil penuturan saksi dia punya masalah sehingga membuatnya memutuskan bunuh diri," katanya pada TribunJatim.com.

Widhi juga menambahkan, korban dikenal pendiam oleh rekan-rekan kerjanya.

Bahkan, cenderung memiliki sifat tertutup. Dan jarang bercerita bila menghadapi sebuah masalah.

Terungkap Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka, Ada Wanita Hamil hingga Kakak Beradik

Ketua KPPS di Kota Malang Berupaya Bunuh Diri Usai Temukan Selisih Perhitungan Surat Suara

"Dikenal pendiam dan kayak menutup diri. Gak pernah cerita kalau ada masalah," lanjutnya.

Sejauh ini polisi masih mengandalkan penuturan para saksi, guna menguak penyebab pasti korban mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, yakni bunuh diri di Gedung Pertokoan Kedungdoro.

"gak ada yang tau alamatnya berasal. anggota masih Lidik tempat tinggal pelaku untuk mencari dugaan penyebab bunuh diri," jelasnya.

Menurut keterangan pemilik depot, Frengky (45), korban bekerja di depotnya sejak enam bulan lalu, karena diajak oleh seorang karyawannya yang lebih dulu bekerja.

Lantaran iba, Frengky menerima korban bekerja di depotnya tanpa perlu menyetorkan persyaratan berkas seperti Surat Lamaran, Curriculum Vitae, ataupun Fotokopo KTP.

"Karena si pemilik kasian, korban diterima saja tanpa harus menyetorkan CV atau KTP," tandasnya.

Berita Terkini