TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan hadiah bagi para buruh di Jawa Timur dalam rangka hari buruh May Day 2019 yang diperingati hari ini, Rabu (1/5/2019).
Secara khusus Khofifah memberikan kuota khusus untuk anak-anak buruh untuk akan memasuki jenjang SMA maupun SMK negeri di seluruh Jawa Timur.
Ada kuota sebanyak lima persen yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bagi anak buruh untuk masuk SMA atau SMK Negeri di tahun ajaran 2019/2020 Juli mendatang.
Bahkan hadiah kuota khusus lima persen ini bisa mulai diproses besok, saat bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
Hadiah kuota khusus itu disampaikan Khofifah di depan ribuan buruh yang sedang memperingati May Day di depan Tugu Pahlawan dan Kantor Gubernur Jalan Pahlawan, Rabu (1/5/2019) siang.
"Kami ingin memberikan hadiah pada para keluarga anak buruh dan karyawan yang dari keluarga kurang mampu dan difabel. Kalau anaknya ada yang lulus SMP dan MTs, yang akan masuk SMA/SMK negeri kita berikan kuota khusus bagi mereka sebesar 5 persen di seluruh Jawa Timur," kata Khofifah kepada Tribunjatim.com.
Dikatakan Khofifah kuota ini akan membuat jalan bagi para anak buruh untuk bisa mendapatkan pendidikan yang baik di sekolah negeri.
• Syahrini Dapat Kejutan Bridal Shower, Tampil Cemong dan Menyelusuri Jalanan Jepang, Lihat Aksinya!
• Kembang Jepun Surabaya Akan Jadi Kawasan Wisata Heritage
• Ada 20 Ribu Buruh FSPMI yang Demo ke Grahadi, Ini Isi 5 Tuntutan yang Disampaikan ke Pemprov Jatim
Pemberian kouta khusus bagi anak buruh, pekerja tidak mampu plus anak difabel ini akan diluncurkan besok saat upacara Hari Pendidikan Nasional di Grahadi.
"Kuota khusus ini akan mempermudah anak-anak mereka untuk dapat prioritas masuk ke sekolah negeri. Dan lebih lagi mereka nanti juga akan lebih ringan karena di SMA/SMK negeri mulai Juli 2019 mendatang sudah gratis," kata gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini.
Lebih lanjut, disampaikan Khofifah, pemberian kuota khusus ini sudah memenuhi aturan Permendikbud No 51 Tahun 2018. Dalam aturan tersebut memberikan ruang bagi pemerintah yang memiliki kewenangan untuk memberikan kuota bagi keluarga tidak mampu dan bagi difabel.
"Kita sudah koordinasikan dengan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk melaksanakan pemberian kuota 5 persen ini," imbuhnya kepada Tribunjatim.com.
Dengan masuk ke sekolah negeri, maka anak-anak buruh dari keluarga tidak mampu akan bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Syarat untuk bisa mendapatkan kuota 5 persen ini cukup mudah. Asalnya anak yang akan didaftarkan masuk ke SMA/SMK negeri memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau surat keterangan tidak mampu.
"Saya sudah sampaikan ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan agar yang memenuhi kualifikasi itu besok saat Hardiknas bisa dikumpulkan," tandas Khofifah.
Kebijakan yang dikeluarkan Khofifah ini mendapatkan respon positif dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Sekjen KSPI mengatakan bahwa kebijakan ini adalah kebijakan yang bagus dan diapresiasi oleh para buruh.