Pileg 2019

Profil Ratna Juwita Sari, Caleg Pendatang Baru DPR RI Dapil IX Partai PKB yang Melenggang ke Senayan

Penulis: M Sudarsono
Editor: Arie Noer Rachmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Ratna Juwita Sari, caleg DPR RI Dapil IX dari Partai KPB.

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Pemilu 2019 telah selesai dilaksanakan, perolehan suara DPR RI bagi sebagian banyak orang masih menjadi tanda tanya atas usaha yang dicapai masing-masing caleg.

Bagi politikus lama, tentu sudah menjadi hal wajar jika kembali terpilih menjadi anggota DPR RI.

Meski terkadang juga ada yang tidak terpilih lagi atau bahkan ada partai yang kehilangan kursi.

Namun bagaimana jika bagi caleg atau pendatang baru yang tak hanya sekadar lolos menuju senayan, tapi juga mendapat suara yang tinggi.

Lolos dari Dapil Neraka, Caleg PAN Sungkono Diprediksi Melenggang ke Senayan, Jadi Kandidat DPR RI

Pileg 2019, Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya Nyatakan Belum Ada Caleg Gagal yang Dirawat

Seperti halnya Ratna Juwita Sari, caleg DPR RI Dapil IX Partai PKB, asal Desa/ Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Ratna yang mendapat nomor urut dua itupun mendapat suara tertinggi ke dua, dari perolehan enam kursi DPR RI Dapil Tuban-Bojonegoro.

"Alhamdulillah atas perolehan suara yang diraih," Kata Ratna kepada Surya (grup TribunJatim.com) atas perolehan suara yang dicapai, Selasa (7/5/2019).

Perempuan yang aktif di berbagai organisasi itupun menjelaskan, jumlah perolehan suara yang didapatnya di dua wilayah tersebut.

Untuk di Kabupaten Tuban Ratna mendapat 71. 753 suara, sedangkan untuk di Bojonegoro mendapat 34.330 suara.

Tentu total suara yang diraih itu berkat hasil kerja keras tim dan juga dukungan semua pihak, yang selama ini mengawalnya agar jadi perwakilan rakyat di senayan.

"Ini semua tidak lepas dari kerja keras tim, semua bekerja. Alhamdulilah di dua tempat mendapat 106.083 suara," terang ibu dua anak tersebut.

Bagi sebagian kalangan, sosok Ratna tentu dianggap milenial.

Pasalnya ia kerap berkampanye melalui media sosial, baik film pendek, maupun foto digital kekinian yang kerap melibatkan anak muda.

Hal itupun dianggapnya sebagai hal efektif di era industri 4.0 yang kini telah merambah ke dunia politik, meski pola metode kampanye lain juga dilakukan, seperti pemasangan baner APK dan juga pola door to door.

"Pola kampanye era milenial sangat berpengaruh, meski sebagian pola kampanye memiliki segmentasi masing-masing," ungkap Ratna yang lekat dengan tagline atau Jargon IYA yang diyakini merupakan arti kesepakatan.

PDIP Loloskan 12 Caleg ke Dewan Kota Malang, Hampir Semuanya Wajah Baru di Dunia Politik

Puti Cucu Soekarno Berhasil Lampaui Caleg PKB & Golkar di Sidoarjo, Pengamat Sebut Kekuatan Pilgub

Halaman
12

Berita Terkini