1 Tahun Serangan Bom Surabaya

6 Bulan Sebelum Bom Meledak di Mapolrestabes Surabaya, Pelaku Kunjungi Napi Teroris di Lapas Porong

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tragedi bom Surabaya

Dan sempat tinggal cukup lama sekitar dua tahun di kontrakan Jalan Ngagel Tirto.

"Mereka punya usaha, kadang gak ada tempat. Mungkin sudah punya anak 3 jadi cari kontrakan yang lebih besar," ucapnya.

Setelah mengantar pihak kepolisian ke rumah kontrakan Tri Murtiono, Kukuh tak lagi tahu tindaklanjut pertemuan itu seperti apa.

Dugaan Kukuh, karena kecerdikan Tri Murtiono menyembunyikan sesuatu.

Pihak kepolisianpun akhirnya terkecoh, hingga menganggap kunjungan yang dilakukan Tri Murtiono dan Erna kepada seorang napi teroris di Lapas Porong Sidoarjo, dianggap sebagai pertemuan biasa.

"Mungkin karena faktor kepintaran Mas Tri untuk menyimpan sesuatu. Dan mungkin petugas menganggap biasa sebagai sesama teman jamaah untuk menjenguk," jelasnya.

"Eh, ternyata di balik pertemuan itu ada tujuan lebih besar lagi untuk melaksanaksn jihadnya dia atau tujuannya dia," lanjutnya.

Padahal, ungkap Kukuh, sehari sebelum insiden pengeboman terjadi di Mapolrestabes Surabaya Senin (14/5/2018). Dirinya sempat bertemu Erna di sebuah pasar yang tak jauh dari kawasan Krukah Selatan.

Erna sempat memesan sebuah kipas angin dinding untuk dipasang di dalam rumah kontrakannya.

"Dia kan nanya pesanan kipas ke saya. Kan saya pedagang kipas. Katanya mau dipasang di rumah, rumahnya sumuk," tandasnya.

Pertemuan singkat itu, tak disangka menjadi pertemuan terakhir Kukuh dengan Erna sebelum insiden pengeboman itu terjadi.

Berita Terkini