TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Total penumpang saat arus mudik dan balik di Jatim pada Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 7,12 juta orang.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar atau sekitar 3,4 juta orang akan melakukan perjalanan darat terutama menggunakan armada bus.
Tingginya jumlah arus mudik via darat ini didukung dengan telah beroperasinya jalan tol mulai Ngawi sampai dengan Probolinggo, dan tol Surabaya ke Malang yang rencananya besok akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo.
• Pergerakan Mudik di Madura Sangat Tinggi, Menhub Budi Karya Beri Dua Kapal di Kalianget Sumenep
• Tak Ingin Kapal Over Kapasitas, Menhub Minta Disediakan Tenda Bagi Penumpang di Pelabuhan Kalianget
• Jelang Lebaran, Kamu Wajib Perhatikan Dua Hal ini Sebelum Mudik Naik Mobil
Untuk mengantisipasi tingginya arus mudik lebaran 2019, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menggelar Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran tahun 2019 bidang Lalu Lintas di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (12/5/2019).
Hadir dalam rapat ini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan jajaran stake holder Pemprov Jawa Timur.
Menteri Budi Karya Sumadi mengatakan dengan berfungsinya jalan tol maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti kecepatan dan rambu-rambu lalu lintas.
Ia mengimbau pengemudi agar tidak memacu kecepatan kendaraan di tol lebih dari 100 km/jam.
Selain itu, pentingnya melakukan rampcheck terutama bagi armada bus. Apalagi banyak yang kondisinya kurang layak dan armada ini banyak diminati warga semenjak beroperasinya jalan tol.
Serta masalah lain yakni banyaknya pengemudik yang mengggunakan sepeda motor. Selain karena murah, sepeda motor merupakan favorit pemudik karena bisa digunakan di kampung halaman.
"Untuk itu saya menganjurkan ada program mudik gratis melalui CSR perusahaan-perusahaan yang ada di Jatim," katanya.
Terkait perjalanan mudik terutama di wilayah kepulauan, Menhub mengusulkan Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan kampanye kepada masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal. Hal ini untuk menghindari overload terutama di tanggal-tanggal puncak arus mudik.
"Mudik lebih awal ini dilakukan agar lebih terbagi dan merata, jadi Dishub di daerah bisa melakukan sosialisasi dan komunikasi mulai sekarang," katanya.
Guna menjamin kelancaran arus mudik lebaran 2019, Gubernur Khofifah mengatakan pihaknya lewat jajaran terkait aktif melakukan uji kelayakan armada angkutan lebaran.
"Untuk itu kami akan terus mengecek kelayakan bus yang akan beroperasi karena dengan meningkatnya jumlah penumpang biasanya bus yang sudah tidak layak akan kembali digunakan," katanya.
Untuk mendukung perjalanan mudik via darat ini, Pemprov Jatim juga menyiapkan 26 titik rest area yang tersebar di berbagai kab/kota. Khofifah memastikan di rest area juga akan tersedia pos-pos pelayanan kesehatan yang akan mengecek kondisi pemudik baik pengemudi atau penumpang.