Pengakuan Wiranto Pernah Bina FPI & Beri Kesempatan Eksis: Kalau Berubah, Kembali ke Jalan Benar

Penulis: Januar AS
Editor: Adi Sasono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Wiranto dan Rizieq Shihab

Wiranto juga mengakui dirinya mengenal Rizieq Shihab.

Meski demikian, saat ini dia meminta kepada Rizieq Shihab untuk segera sadar.

"Maka sekarang kalau berubah seperti ini, saya minta sadarlah, kembali ke jalan yang benar. Sama dengan Yusuf Martak pernah menjadi bendahara saya di satu organisasi, Perhimpunan Kebangsaan. Dulu sangat nasionalis, sangat menghormati kondisi negeri yang kita hadapi bersama-sama membangun negeri ini. Tiba-tiba kok sudah berubah seperti ini, melalui siapa saya nggak ngerti," ujar Wiranto.

Soal Tudingan Kecurangan Pemilu, Wiranto: Habib Rizieq Itu Siapa? Kok Bisa Menuduh Seenaknya

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Wiranto memberikan penjelasan soal Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang dianggap menghasut masyarakat.

Hal ini disampaikan Wiranto saat menjadi narasumber di acara Aiman Kompas Tv, Senin (13/5/2019).

Mulanya, pembawa acara Aiman bertanya soal orang yang disinggungkan Wiranto saat melakukan konferensi pers.

"Saya harus bacakan, takut salah dari sisi redaksinya, Bapak menyatakan bahwa dalam konferensi pers itu ada tokoh di luar negeri yang mengompori dan menghasut masyarakat, Bapak keberatan untuk menjelaskan?," tanya Aiman.

"Enggak (keberatan), Habib Rizieq," ujar Wiranto.

Wiranto lalu menjelaskan apa yang ia maksudkan dengan menghasut masyarakat.

"Videonya kalau punya HP, kemudian YouTube, ada juga lewat WA, semua tahu bahwa dia mengeluarkan maklumat," tutur Wiranto.

"Kemudian membuat pernyataan yang katakanlah mengepung KPU lah, itu kan semuanya kan membuat suasana panas."

Wiranto juga menyebutkan soal tudingan kecurangan yang dilontarkan Habib Rizieq.

"Di luar negeri enggak ikut pemilu, bisa katakan pemilu ini penuh kecurangan buktinya apa? Kan pemilu waktu itu baru selesai baru dihitung, toh baru ngumpulkan kalau ada kecurangan sudah ada wadahnya," tambahnya.

Menurut Wiranto, jika ada kecurangan seharusnya ada pelaporan yang sudah ada wadah untuk melapor.

Halaman
123

Berita Terkini