Ddiduga sejumlah pihak yang menjadi provokator berasal dari luar Jakarta.
"Kita sudah mengidentifikasi, masyakarat dari luar Jakarta yang pertama kali memprovokasi," katanya.
"Aksi yang seharusnya damai tapi diprovokasi yang mengakibatkan masaa terpancing," sambungnya
Selain itu, Dedi Prasetyo menuturkan bahwa sejauh ini pihak telah mengamankankan sejumlah orang yang diduga merupakan provokator.
"Dari hasil komunikasi saya dengan teman-teman yang sudah berhasil diamankan ada puluhan massa yang diduga provokator," tandasnya.
Untuk diketahui, bahwa aksi unjuk rasa sudah terjadi sejak Selasa (21/5/2/2019).
Adapun tiga lokasi yang dijadikan tempat massa melakukan aksi.
Tiga lokasi tersebut antara lain depan Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, kawasan Tanah Abang, dan Petamburan dekat Asrama Brimob.
Seblumnya, Kompas TV sempat meloparkan situasi kondusif sudah menyelimuti kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (22/5/2019).
Pada pukul 4.50 WIB tadi massa sudah berangsur mundur dan api sudah dipadamkan dengan mobil water canon, di mana kala itu dibantu oleh petugas pemadam kebakaran.
Sebelumnya, massa membakar sampah di tengah jalan yang menimbulkan api.
Dengan demikian, aparat kepolisian bersama dengan TNI bersinergi untuk maju dan mendesak massa agar bubar barisan.
Hingga pada akhirnya, suara tembakan gas air mata mulai tak terdengar.
Suasana yang kondusif ini tak dibiarkan begitu saja, aparat kepolisian terus berjaga sejak semalam hingga beranjak makan sahur pukul 4.25 WIB. Mereka duduk-duduk di pinggir jalan untuk melakukan makan sahur di waktu yang genting.
Sementara, pantauan di sekitar Bawaslu juga mulai kondusif.