TRIBUNJATIM.COM - Pagi ini sejumlah massa melakukan tindakan melawan hukum di kawasan asrama Brimob Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Barat (Rabu (22/5/2019).
Sejumlah massa tersebut melakukan pembakaran dan perusakan hingga membuat kericuhan di kawasan Asrama Brimob.
Bahkan sejumlah mobil yang berada di sekitar Asrama Brimob turut dibakar.
Seperti yang telah dipantau oleh Tribunjatim.com melalui tayangan YouTube Kompas TV tampak massa melakukan penyerangan di Asrama Brimob yang mana massa tersebut sebelumnya terlibat aksi di Tanah Abang dini hari tadi.
Massa yang terpukul mundur di Tanah Abang ini akhirnya berpindah haluan menuju Arama Brimob Petamburan.
Setelah massa melakukan pembakaran dan perusakan mereka tidak langsung meninggalkan lokasi namun masih berada di sekitar Asrama Brimob sembari beberapa kali melempar batu hingga bom molotov.
Untuk diketahi dilansir dari Wikipedia.com bom molotov adalah sejenis bom yang terbuat dari botol dan diisi bensin serta akohol dan sumbu berupa tali atau kain. Bom ini mampu memberikan efek terbakar karena sebelum dilempar, sumbu terlebih dahulu dibakar.
• Hotman Paris Nakalin Nia Ramadhani, Siap Beri Lamborghini Andai Jadi Gebetan: Duit Gak Ada Artinya
Namun dengan adanya kericuhan ini petugas polisi yang berada di lokasi lantas membuat situasi menjadi lebih kondusif.
Bahkan pihak kepolisian mengajak massa aksi demo untuk negosiasi.
Sementara usaha bernegosiasi ini sudah dilakukan sejak pagi tadi, namun terlampau sulit.
Tak hanya itu, massa kemudian membuat barikade di kawasan Brimob.
Brigjen Dedi Prasetyo selaku Karopenmas Polri membenarkan kondisi pihaknya yang berusahan melakukan negosiasi dengan massa aksi demo.
Namun jika belum ada kata kesepakatan dalam negosiasi dan massa masih terus melanjutkan tindakannya melawan hukum, maka TNI akan turun tangan dan melakukan tindakan tegas.
"Bila hari ini mungkin belum ada kata kesepatakan, apabila terjadi terus dilakukan tindakan hukum aparat keamanan TNI Polri akan lakukan tindakan tegas dan terukur," ujar Dedi Prasetyo seperti dilansir TribunJakarta dari Kompas TV.
"Ini demi kepentingan seluruh masyarakat," tambahnya.
Selanjutnya, Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap massa yang melakukan tindakan anarkis.
Ia menegaskan bahwa adapula seorang pihak yang bertindak sebagai provokator yang mengompor-ngompori massa aksi demo hingga akhirnya menimbulkan kericuhan.
Diduga sejumlah pihak yang menjadi provokator berasal dari luar Jakarta.
"Kita sudah mengidentifikasi, masyakarat dari luar Jakarta yang pertama kali memprvokasi," katanya.
"Aksi yang seharusnya damai tapi diprovokasi yang mengakibatkan masaa terpancing," sambungnya
Selain itu, Dedi Prasetyo menuturkan bahwa sejauh ini pihak telah mengamankankan sejumlah orang yang diduga merupakan provokator.
"Dari hasil komunikasi saya dengan teman-teman yang sudah berhasil diamankan ada puluhan massa yang diduga provokator," tandasnya.
Perlu diketahui, aksi massa yang berdunjuk rasa kali ini sudah terjadi sejak Selasa (21/5/2/2019).
Adapun tiga lokasi yang dijadikan tempat masaa melakukan aksi.
Tiga lokasi tersebut antara lain depan Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, kawasan Tanah Abang, dan Petamburan dekat Asrama Brimob.
Seblumnya, Kompas TV sempat meloparkan situasi kondusif sudah menyelimuti kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (22/5/2019).
Pada pukul 4.50 WIB tadi massa sudah berangsur mundur dan api sudah dipadamkan dengan mobil water canon, di mana kala itu dibantu oleh petugas pemadam kebakaran.
Sebelumnya, massa membakar sampah di tengah jlan yang menimbulkan api.
Dengan demikian aparat kepolisian bersama dengan TNI bersinergi untuk maju dan mendesak massa agar bubar barisan.
Hingga pada akhirnya, suara tembakan gas air mata mulai tak terdengar.
Suasana yang kondusif ini tak dibiarkan begitu saja, aparat kepolisian terus berjaga sejak semalam hingga beranjak makan sahur pukul 4.25 WIB. Mereka duduk-duduk di pinggir jalan untuk melakukan makan sahur di waktu yang genting.
• Puluhan Mahasiswa BEM Nusantara Ngluruk Kantor DPRD Jatim, Minta Usut Kasus Kerusuhan Mei 1998
Sementara, pantauan di sekitar Bawaslu juga mulai kondusif.
Tampak pula beberapa warga sudah bisa melintas di kawasan tersebut.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa terhadap hasil Pemilu 2019 berlangsung tertib pada Selasa (21/5/2019). Sebagian besar massa sudah membubarkan diri pukul 20.00.
Hanya saja, ada massa yang menolak membubarkan diri.
Awalnya, mereka berusaha merusak pagar besi di Gedung Bawasu sekitar pukul 22.00. Polisi pun bergerak membubarkan paksa.
Massa berlarian ke arah Tanah Abang, sebagian lagi ke arah Gondangdia dan terkonsentrasi di Jalan Sabang.
Massa kemudian melempar batu hingga petasan ke arah polisi. Polisi akhirnya melepaskan tembakan gas air mata kepada kerumunan massa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Subuh, Situasi Tanah Abang dan Bawaslu Mulai Kondusif"
• Kasus Joki Tes Masuk FK UM Surabaya, Panitia Sita Ponsel dan Identitas Diri Lima Peserta Itu