Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polda Jatim ungkap kronologi pembakaran Polsek Tambelangan, Sampang, Madura, Rabu (22/5/2019) semalam.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menerangkan awal mula kedatangan masaa sebelum insiden pembakaran itu terjadi.
Mulanya sekitar pukul 18.00 WIB atau setelah waktu Sholat Maghrib, sekitar 200 massa datang berduyun-duyun menuju Kantor Bawaslu Sampang.
• Polisi Ungkap Motif Polsek Tambelangan Dibakar, Tak Terkait Pemilu hingga Singgung Kabar Tokoh Agama
• Update Kasus Pembakaran Kantor Polsek di Sampang, Polda Jatim akan Periksa 6 Orang di Mapolda Jatim
Belum diketahui apa tujuan mereka datang beramai-ramai ke sana.
Namun, tak lama kemudian rencana itu batal, sehingga massa urung menuju Kantor Bawaslu Sampang di Jalan Tako Butt, Karang Dalem, Sampang, Madura.
"Mereka Tadi malam habis magrib sekitar 200 orang tadinya mau ke Bawaslu Sampang tapi tidak jadi," ujarnya pada awakmedia di depan Gedung Tribrata Mapolda Jatim, Kamis (23/5/2019).
Ternyata, lanjut Luki, massa aksi mengubah rencana kunjungan itu ke Mapolres Sampang di Jalan Trunojoyo Rong Tengah, Taman Arum, Banyuanyar, Sampang, Madura.
"Mereka berputar-putar, lalu datanglah ke Polres Sampang, (mereka datang untuk berdialog)," lanjutnya.
• 6 Titik Jalan Daendels Gresik Diperbaiki, BBPJN Janji Tanggal 26 Mei Selesai
• 6 FAKTA BARU Ambulans Berlogo Gerindra Bawa Batu, Tunggak Pajak hingga Fadli Zon Sebut Settingan
Sesampainya tiba di sana dan disambut langsung oleh Kapolres Sampang, ratusan massa tersebut mendesak pihak Polres Sampang agar minta pihak kepolisian di Jakarta melepaskan beberapa tokoh Madura yang sempat dikabarkan di tahan saat mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta.
"Mereka tanya terkait beredarnya di media sosial adanya penangkapan tokoh Madura yang ada di Jakarta dan adanya penembakan penembakan di Jakarta," katanya.
"Mereka datang ke polres meminta pihak kapolres untuk melepas tokoh-tokoh Madura yang ada di sana sana," tambahnya.
Setelah puas menyampaikan aspirasi dan beberapa desakan pada pihak Polres Sampang, ratusan massa lalu beranjak pergi.
Tidak tahu apa penyebabnya, ungkap Luki, ternyata kepulangan massa setelah bertemu pihak Polres Sampang bukan untuk membubarkan diri.
Namun, belakangan diketahui massa aksi bergerak menuju Kantor Polsek Tambelang, yang jaraknya sekitar 23 Kilometer.
"Enggak tahu bagaimana kejadiannya tiba-tiba massa datang dan melempar kantor polsek dengan batu-batu dan molotov," tandasnya.